Nasional

Jaga Gizi Santri saat Pandemi COVID-19, DPR RI Gandeng Kemenkes Salurkan Bantuan Pangan di Jember

JEMBER, FaktualNews.co – Sikapi dampak pandemi COVID-19, DPR RI menggandeng Kementerian Kesehatan untuk menyalurkan 10 ribu bantuan bahan pangan sehat ke seluruh santri di Kabupaten Jember.

Bantuan itu sebagai upaya menjaga kebutuhan gizi dari santri, agar kondisi tubuh tetap terjaga dengan imun yang baik.

Anggota DPR RI Komisi IX, Nur Yasin mengatakan, terkait dampak dari pandemi COVID-19 di Kabupaten Jember, memberikan dampak secara ekonomi dan tentunya mengganggu proses pembelajaran.

“Apalagi para santri di Jember, yang juga melakukan pembelajaran di pondok-pondok pesantren. Tentunya pandemi (Covid-19) ini juga memberikan dampak, baik itu proses pembelajaran dan juga ekonomi,” kata dia, Senin (19/10/2020).

Ia mengungkapkan, terkait kondisi dari para santri yang ada di Jember, untuk yang terpapar Virus Corona itu tidak terlalu signifikan.

Akan tetapi sebagai langkah antisipasi, tentunya imun tubuh harus ditingkatkan dan dijaga kondisinya dengan selalu menjaga stamina dan kesehatan.

Mengkonsumi bahan makanan bergizi, diyakini memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan. Serta saat santri melakukan proses pembelajaran tidak terganggu dengan harus beristirahat karena sakit.

“Apa yang dilakukan pemerintah ini cukup baik, apalagi seperti yang saat ini dilakukan. Pembagian 10 ribu paket (bahan makanan bergizi ini, untuk perbaikan gizi),” katanya.

Namun praktiknya terkadang ditemui sebuah kesulitan saat akan membagikan paket tersebut tepat sasaran.

“Sehingga kita berkoordinasi dengan pondok-pondok pesantren (yang menjadi fokusnya saat ini), yang nantinya juga akan dilakukan ke lembaga-lembaga lain, atau masyarakat membutuhkan,” ungkapnya.

Terkait dampak ekonomi, kata Nur Yasin, juga memberikan dampak. Sehingga bantuan bahan makanan yang dilakukan juga diharapkan bisa memberikan manfaat. Apalagi memenuhi kebutuhan akan makanan-makanan bergizi.

“Kami pun juga memberikan apresiasi bagi masyarakat yang masih bertahan secara ekonomi di tengah pandemi ini. Contohnya warung-warung kopi (tetap menerapkan protokol Covid-19), tapi masih menjalankan usahanya meskipun bertahan secara presentase hanya di 30 sampai 50 persen,” ungkapnya.

Ke depan pihaknya akan terus berupaya, untuk terus berkoordinasi dengan mitranya di DPR RI. Agar kepentingan masyarakat untuk tetap bertahan dan bangkit dari Pandemi covid-19 ini bisa terus terlaksana.

“Seperti saat lebaran kemarin, 80 ribu paket (bahan makanan bergizi) habis, untuk kelompok sopir-sopir angkot. Itu kami sampaikan yang disebut titik serah,” ujarnya.

Lebih jauh Nur Yasin menyampaikan, terkait perayaan hari santri, nantinya di tengah pandemi Covid-19 ini akan tetap dirayakan. Tapi tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Tetap ada dan dilaksanakan (22 Oktober) Hari Santri. Tapi tetap dengan menerapkan protokol (kesehatan) Covid-19. Terutama pesan saya, jangan terus menerus bertengkar agar kita semakin maju. Karena kita harus berjuang bersama (terkait pandemi Covid-19), kita lawan agar pandemi ini segera berakhir,” pangkasnya.

Ilustrasi 3M

#ingatpesanibu
#ubahlaku