JOMBANG, FaktualNews.co-Pandemi Covid19 mengubah perilaku di berbagai lapisan masyarakat. Salah satunya di Pondok Pesantren (PP) Darussalam Desa Gondek, Mojowarno, Jombang.
Setiap hari, para santri mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang memang diharuskan pengasuh pesantren di setiap aktivitasnya.
Setiap aktivitas santri seperti mengaji dan belajar-mengajar, mereka memakai masker dan menjaga jarak.
Bahkan santri juga diminta untuk lebih meningkatkan kebersihan dengan sering mencuci tangan. Pengasuh pesantren tidak ingin ada santri yang kembali terpapar covid-19.
Diketahui, di pesantren ini sempat terdapat sekitar 20 santri putri yang positif covid-19. Semua santriwati yang positif telah menjalani masa karantina selama 2 minggu di tempat yang ditentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Semua santri yang terpapar Covid-19 telah dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas kembali di pesantren.
Meski begitu, beberapa santri masih merasa khawatir jika Covid-19 sewaktu-waktu menjangkiti mereka. Untuk itu, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan mereka sehari-hari.
“Awalnya kesulitan bernafas kalau pakai masker, jadi kalau sudah merasa sesak dibuka dulu sebentar lalu dipakai, namanya juga mengikuti protokol kesehatan,” ujar Diniyah, santriwati asal Blitar.
Tidak hanya itu, proses santri yang kembali ke pondok juga diperketat. Selain harus membawa surat hasil rapid test, santri juga harus melakukan isolasi beberapa hari sebelum mereka bergaul dengan temannya yang lain.
Pengasuh Ponpes Darussalam,Kiai Hatta Qodir mengatakan, sejak awal pesantrenya sudah menerapkan protokol kesehatan.
Setiap santri yang baru datang juga diminta membawa surat kesehatan dan menjalani karantina mandiri. Upaya ini sudah berjalan sejak bulan Juni lalu.
“Selama ini kami juga meningkatkan protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” pungkasnya.