JOMBANG, FaktualNews.co – Pandemi COVID-19, membuat omset usaha kerajinan batik Jombangan di Jombang, Jawa Timur, menurun drastis, Selasa (20/10/2020).
Para perajin harus berinovasi dan menambah kreatifitas jenis dan motif batik, agar karya mereka tetap eksis.
Salah satunya dirasakan oleh Sutrisno, perajin batik asal Desa Jatipelem Kecamatan Diwek. Sebab, hampir sebagian besar omsetmya berkurang lantaran semua pesanan asal luar daerah kini dibatalkan. Sejauh ini, usahanya tetap bertahan dengan tiga jenis batik, yakni batik tulis, colet dan batik cap.
Usahanya yang sudah berjalan selama 20 tahun ini semakin membuat Sutrisno bersemangat agar industri kerajinan batik Jombangan miliknya tetap bertahan ditengah masa pandemi covid-19.
Untuk mendongkrak minat pembeli, dia mencoba menciptakan batik dengan motif baru yang tetap bernuansa khas Jombangan. Motif terbaru ini diantaranya bernuansa candi ngrimbi dan ringin contong yang merupakan ikon kota santri.
“Masa pandemi ini masih tetap ada pesanan, biasanya dari Bandung, Medan, Bengkulu, dan luar jawa lainya, tapi selama masa pandemi ini hanya lokalan saja pesanannnya, ada dari instansi,” kata Sutrirno.
Ada tiga jenia batik yang diprosukai Sutrisno bersama sekitar 15 karyawannya. Yakni batik tulis, colet dam batik cap. Tiga jenis batik ini masing-masing memiliki ciri khas dan peminat tersendiri.
Hanya saja, sejak beberapa bulan terakhir, para pengrajin batik di Desa Jatipelem, khususnya di tempat milik Sutrisno ini, kini omsetnya menurun drastis lantaran permintaan pelanggan yang tertunda.
Sutrisno mengakui saat ini, dia mulai menciptakan sejumlah motif untuk menarik minat para konsumennya. Diantaranya, motif batik wono sekar, jati glondong, kopi ekselaa Wonosalam, asean.
“Dan Candi Ngrimbi serta motif Ringin Contong, itu usaha kami agar tetap bertahan,” pungkasnya.
#ingatpesanibu #ubahlaku