FaktualNews.co

Beda Pendapat Tanggal Maulid Nabi Muhammad

Religi     Dibaca : 1114 kali Penulis:
Beda Pendapat Tanggal Maulid Nabi Muhammad
FaktualNews.co/Istimewa
Pentas musik dalam salah satu peringatan Maulid Nabi di Teheran, Iran pada 2018. (aa.com.tr/ar)

SURABAYA, FaktualNews.co – Pelacakan sejarah itu tidak mudah dan hampir selalu menghasilkan pendapat yang tidak seragam. Bahkan perihal yang sudah membudaya pun, saat ditelisik lebih jauh, sangat mungkin di sana ditemukan beragam pandangan dan tentu saja argumentasi yang menguatkannya.

Demikian juga dengan tanggal kelahiran Rasulullah Muhammad putra Abdullah. Tanggal lahir yang diyakini jatuh pada 12 Rabiulawal dan telah berkelindan dengan budaya perayaannya, ternyata tak lepas dari perbedaan para pengkaji sejarah.

Di laman NU Online, Muchlishon memaparkan tentang perbedaan pendapat soal tanggal lahir Rasulullah Muhammad SAW. Dia menyatakan ada beberapa riwayat dan pendapat perihal kapan Nabi Muhammad SAW. dilahirkan.

Riwayat yang paling masyhur, katanya, menyebutkan kalau Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada Tahun Gajah. Yakni tahun saat Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya menyerang Ka’bah. Namun, kapan persisnya Nabi Muhammad lahir masih menjadi perbedaan.

Selanjutnya Muchlishon memaparkan, di kalangan umat Islam, riwayat yang paling populer menyebutkan bahwa Nabi Muhammad saw. lahir pada tanggal 12 Rabiulawal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi.

Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: “Rasulullah dilahirkan di Hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabiulawal, Tahun Gajah.”

Di dalam kitabnya al-Mukhtashar al-Kabir fi Sirah al-Rasul (1993), Imam Izuddin bin Badruddin al-Kinani menyatakan bahwa pendapat ini adalah sahih. Pendapat itu juga dikuatkan dengan riwayat Qays bin Makhramah, meski tidak disebutkan secara detil berapa tanggalnya.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Qays bin Makhramah mengatakan kalau dirinya dan Nabi Muhammad SAW. dilahirkan pada tahun yang sama, yaitu Tahun Gajah.

Sementara sejarawan al-Mas’udi, sebagaimana dikutip dari buku Membaca Sirah Nabi Muhammad dalam Sorotan Al-Qur’an dan Hadis-hadis Shahih (M Quraish Shihab, 2018), berpendapat kalau Nabi Muhammad SAW. lahir pada 8 Rabiulawal, atau empat hari lebih awal dari pendapat yang populer selama ini. Al-Mas’udi mencocokkan tanggal itu dengan kehadiran pasukan bergajah Raja Abrahah.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW. lahir 50 hari setelah pasukan bergajah datang. Sementara, masih menurut Al-Mas’udi, kehadiran pasukan bergajah terjadi pada hari Senin, 13 Muharram dan mendekati tanggal 17 Muharram. Dari situ, Al-Mas’udi menyimpulkan bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad saw. itu 8 Rabiulawal, bukan tanggal 12.

Pakar ilmu falak asal Mesir, Mahmud al-Falaki al-Mashry, memiliki pendapat yang berbeda. Mahmud menyebut kalau tanggal kelahiran Nabi Muhammad saw. adalah 9 Rabiulawal tahun 571 Masehi atau hari ke-55 setelah tentara gajah Raja Abrahah mengalami kekalahan.

Di samping ketiga pendapat di atas, ada beberapa pendapat yang menyebutkan kalau Nabi Muhammad SAW. lahir pada bulan Rajab, Ramadhan, atau Muharram.

Dalam sebuah riwayat, ‘Uqbah bin Mukarram mengekukakan bahwa hari lahir Nabi Muhammad SAW. adalah hari Senin tanggal 12 Ramadhan. Akan tetapi, riwayat ini dinilai sebagai hadits saqith (hadits gugur) sehingga tidak bisa dijadikan sebagai pedoman.

Begitupun pendapat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan jauh sebelum Raja Abrahah menyerang Ka’bah, atau sekitar 15 tahun sebelum Tahun Gajah juga sangat lemah. Bahkan, Imam al-Dzahabi dengan keras menilai kalau riwayat itu –Nabi Muhammad saw. lahir 15 tahun sebelum Tahun Gajah- sebagai sebuah kebohongan.

Itulah beberapa perbedaan pendapat terkait dengan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW. Perbedaan itu bukan hanya pada tanggalnya, namun juga tahun. Bahkan antara satu pendapat dengan satu pendapat lainnya bedanya sampai sepuluh tahun lebih. Namun yang pasti, mayoritas umat Islam di seluruh dunia memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. pada 12 Rabiulawal.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
NU Online