FaktualNews.co

Misteri Mumi Mini di Gunung San Pedro

Sains     Dibaca : 824 kali Penulis:
Misteri Mumi Mini di Gunung San Pedro
FaktualNews.co/Istimewa
Mumi mini yang ditemukan di pegunungan San Pedro.

SURABAYA, FaktualNews.co – Pada bulan Juni 1934, dua penambang emas, yang telah menggali dan meledakkan emas di Pegunungan San Pedro di Wyoming, menemukan sebuah gua kecil yang terkubur jauh di dalam batu tebal.

Ketika debu mulai menghilang, mereka dikejutkan dengan penemuan sisa-sisa mumi manusia kecil yang terawat baik, tetapi sudah lama terlupakan.

Asal usul manusia kecil ini masih menjadi misteri. Suku-suku asli Amerika dikenal menceritakan kisah legendaris ‘orang kecil’, ‘roh kecil’, atau Nimeriga.

Dalam beberapa cerita ini, orang kecil memiliki kekuatan magis, atau kekuatan penyembuhan. Dalam cerita lain, mereka adalah suku ganas yang menyerang penduduk asli Amerika dengan panah beracun.

Penemuan sisa-sisa mumi menarik banyak perhatian tersebut, menimbulkan banyak pertanyaan, dan menimbulkan kontroversi. Banyak yang meragukan kebenaran cerita para pencari, meyakini bahwa jenazah tersebut dibuat-buat, dan cerita tersebut adalah hoaks.

Para ilmuwan berbondong-bondong ke daerah itu, semua dengan keinginan yang dalam untuk menentukan kebenaran di balik orang mungil yang dijuluki “Pedro” itu. Dari penampilan fisiknya yang memiliki ketinggian tempat duduk enam dan ½ inci, dan perkiraan tinggi berdiri empat belas inci, jelaslah bahwa ini bukanlah sisa-sisa biasa.

Para ilmuwan melakukan pengujian ekstensif pada Pedro. Pertama, mereka meninjau bukti fisik luar. Pedro ditemukan dalam posisi duduk, bersila, di langkan kecil di dalam gua yang tampak seperti buatan manusia. Dengan mata melotot dan tengkorak pipih, Pedro sangat terawat – sedemikian rupa sehingga kukunya pun terlihat. Hidungnya rata, dia memiliki satu set gigi lengkap, dan kulitnya coklat dan keriput, menciptakan penampilan seperti orang tua.

Bertahun-tahun setelah penemuan Pedro, para ilmuwan melakukan pengujian yang lebih invasif, memanfaatkan sinar-X untuk mencoba membuka misteri.

Beberapa antropolog awalnya menyimpulkan bahwa jenazah itu adalah jenazah bayi, kemungkinan besar lahir prematur, atau yang meninggal tak lama setelah lahir. Ini, bagaimanapun, adalah area perselisihan, sebagai badan kedua ilmuwan percaya sisa-sisa orang dewasa, mungkin berusia 16-65 tahun.

Hasil rontgen menunjukkan gigi yang tajam, dan adanya makanan di perut yang tampaknya seperti daging mentah. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa Pedro telah mengalami kematian yang kejam, menunjukkan patah tulang, tulang belakang rusak, dan tengkorak rusak.

Penemuan jasad mumi menimbulkan spekulasi signifikan bahwa jasad itu adalah tipuan. Kehadiran zat agar-agar di kepala Pedro membuat beberapa orang percaya bahwa jenazah itu sebenarnya adalah jenazah bayi yang telah meninggal, yang ditemukan dari fasilitas medis, atau bahwa para pencari telah membuat jenazah dengan menggunakan bentuk taksidermi mentah.

Namun, yang lain berpendapat bahwa sisa-sisa itu adalah bukti ras mirip Leprechaun, seperti yang disebutkan dalam legenda masyarakat adat setempat, atau bukti keberadaan makhluk ekstra-terestrial. Sulit bagi banyak orang untuk memahami bahwa manusia sekecil itu bisa jadi sudah dewasa.

Sementara pengujian modern dapat memberikan lebih banyak jawaban tentang asal-usul Pedro, pengujian semacam itu tidak mungkin dilakukan karena lokasi jenazah tidak diketahui selama beberapa tahun.

Dikatakan bahwa sisa-sisa itu dipajang selama pertunjukan-pertunjukan di tahun 1940-an, dan kemudian dibeli oleh seorang pria bernama Ivan Goodman. Setelah kematian Goodman pada tahun 1950, jasadnya diserahkan kepada seorang pria bernama Leonard Waller (kadang-kadang dilaporkan sebagai Walder). Jenazahnya belum terlihat sejak saat itu.

Dengan sisa-sisa yang tidak bisa ditemukan, misteri Pedro masih ada sampai hari ini. Sebagian besar ilmuwan setuju bahwa jenazah Pedro adalah milik manusia laki-laki dewasa.

Namun, pengujian modern dapat menjawab begitu banyak pertanyaan tambahan seperti dari mana asalnya, apakah ia menderita penyakit atau kondisi bawaan, apa zat agar-agar itu, dan bagaimana jenazahnya bisa disegel dalam lapisan batu yang tebal.

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, dan banyak lagi lainnya, kemungkinan besar akan tetap tidak terjawab kecuali jenazahnya dapat ditemukan dan diuji lebih lanjut. Sampai saat itu, para ilmuwan dan peminat hanya bisa berspekulasi tentang siapa atau apa dia.

 

Artikel ini diterjemahkan dari ancient-origins.net dengan judul semula: The Mystery of the San Pedro Mountains Mummy

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
AncientOrigins