FaktualNews.co

Jatim Fair Provinsi Jawa Timur Hadirkan Karya Penyandang Disabilitas

Ekonomi     Dibaca : 491 kali Penulis:
Jatim Fair Provinsi Jawa Timur Hadirkan Karya Penyandang Disabilitas
FaktualNews.co/risky prama
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Jatim Fair di Grand City Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co-Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, memamerkan karya masyarakat berkebutuhan khusus, atau penyandang disabilitas.

Acara ini dikemas dalam kegiatan Jatim Fair, yang diselenggarakan di Grand City Mall, mulai Kamis hingga Minggu (22-25/10/2020).

Dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Arumi Bachsin, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak melihat secara langsung dan memberi semangat bagi masyarakat berkebutuhan khusus untuk tetap berkarya.

Hasil karya dari masyarakat disabilitas yang dibina oleh Dinas Sosial Provinsi Jatim. Akan dipamerkan ke masyarakat Surabaya bahkan luar Kota Surabaya.

Beberapa hasil karya yang dipamerkan diantaranya, kain sulam, cangkir, merchandise, dan lain sebagainya.

“Dinas Sosial lebih pada menampilkan produk dari anak-anak kami yang ada di berbagai UPT. Mereka orang-orang yang masuk dalam kategori berkebutuhan khusus tapi mereka punya ketrampilan, kita berdayakan,” kata Kepala Dinas Sosial Jatim, Alwi di Surabaya, Kamis (22/10/2020).

Alwi menegaskan, pihaknya terus memberikan pembinaan kepada penyandang disabilitas dalam upaya meningkatkan ketrampilannya. Sehingga para penyandang disablitas bisa memperoleh penghasilan dan tidak lagi menjadi beban.

“Hasil ketrampilan para penyandang disabilitas kita tampilkan. Hanya bedanya tahun ini karena memang spacenya sangat terbatas karena Covid-19, maka hanya sebagian yang kita tampilkan. Yang lain kita tampilkan secara online,” tambah Alwi.

Lanjut Alwi, di tengah pandemi Covid-19 memang produk yang dihasilkan masyarakat berkebutuhan khusus tersebut menurun dibanding situasi normal. Karena memang Dinsos Jatim membatasi akses para penyandang disabilitas dengan konsumen. Itu dimaksudkan untuk menghindarkan mereka dari penularan Covid-19.

“Jadi memang kami batasi di era pandemi ini mereka bisa terlindungi agar tidak terkena Covid-19, sehingga akses dengan orang luar kita batasi. Kecuali guru-guru dan pelatih yang setiap saat mengajari mereka,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah