PAMEKASAN, FaktualNews.co – Keterbatasan ekonomi dan biaya tidak menyurutkan semangat, Ulfa Ainun Nikmah untuk menyelesaikan pendidikan sarjananya di kampus IAIN Madura.
Terlahir dari keluarga yang tidak mampu, anak dari pasangan Mistaram dan Farida ini mampu memberikan kejutan untuk kedua orangtuanya setelah dinobatkan sebagai wisuda terbaik di wisuda Sarjana ke-28 dan Magister ke-3 tahun akademik 2019/2020 yang digelar secara daring IAIN Madura. Kamis (22/10/2020).
Perempuan yang lahir di Pamekasan, 15 November 1997 ini lulus dengan IPK 3.79 dengan pujian di prodi manajemen pendidikan Islam (MPI) fakultas Tarbiyah.
Semenjak masuk di kampus IAIN Madura sejak tahun 2016. Anak pertama dari dua bersaudara ini membiayai kuliah dari hasil upah ayahnya dan hasil kerjanya sendiri yang menjadi kuli di beberapa toko.
Selama tiga tahun, ia mengaku pindah-pindah tempat kerja. Mulai dari bekerja kuli di toko air, kerja menjual martabak telur hingga di butik.
“Selama kuliah biaya didapat dari jerih payah orang tua dan upah saya bekerja dari sore hingga malam, biasanya bekerja dari jam 16.00-23.00 WIB,” kata perempuan asal desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan ini.
Ulfa sapaan akrabnya bercerita, sebelum melanjutkan kuliah, orang tuanya sempat keberatan dan khawatir tidak bisa menyelesaikan atau berhenti ditengah. Hanya saja tekat Ulfa dan semangatnya mampu menyakinkan kedua orang tuanya hingga bisa menuntaskan pendidikan S1.
“Saya perlahan bilang sama ibu waktu itu, buk, ulfa minta do’anya, ulfa tetap mau kuliah dan ulfa akan berusaha membantu dengan sambil bekerja mengenai biaya kuliah,” kisahnya.
Selama di kampus, Setiap harinya kegiatan Ulfa di kampus full. Mulai terbit matahari hingga matahari tenggelam ia kuliah dan mengikuti kegiatan kampus. Sementara pulang dari kuliah langsung ke tempat kerja hingga larut malam.
Lebih lanjut, kesuksesan dirinya tidak terlepas dari doa kedua orangtuanya terutama ibunya. Sebab, doa ibu merupakan doa yang paling mustajab di setiap perjalanannya.
“Saya pribadi yakin bahwa ini tidak terlepas dari doa ibu. Terus belajar dengan sungguh-sungguh namun ibadah tetap di nomer satukan,” tandasnya.