FaktualNews.co

Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jember, Gedung Dewan Dilempari Batu dan Petasan

Peristiwa     Dibaca : 716 kali Penulis:
Ricuh Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jember, Gedung Dewan Dilempari Batu dan Petasan
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Massa aksi melempar gedung DPRD Jember, saat demo tolak UU Ciptaker, Kamis (22/10/2020).

JEMBER, FaktualNews.co – Demo menolak UU Cipta Kerja yang dilakukan Aliansi Jember Menggugat (AJM) berlangsung ricuh. Massa aksi menjadi beringas, diawali dari informasi dan meminta klarifikasi dari pihak kepolisian perihal adanya sejumlah mahasiswa yang diketahui mereka diamankan polisi.

“Kami mendengar informasi, ada sejumlah rekan-rekan kami diamankan polisi. Ada sebanyak 10 mahasiswa. Kalau memang tidak ada, silahkan bapak polisi berikan klarifikasi,” kata salah seorang orator dari atas mobil yang membawa pengeras suara, Kamis (22/10/2020) sore.

Namun belum ada klarifikasi dari pihak kepolisian, mendadak massa mulai beringas dengan melempari gedung dewan dengan botol air mineral. Setelah itu massa semakin menjadi, karena diduga ada provokator yang membuat suasan ricuh.

Rekan-rekan mahasiswa yang merupakan bagian dari pengamanan aksi berusaha menenangkan emosi rekan-rekannya. Namun situasi semakin memanas, ditambah dengan adanya sejumlah mahasiswi yang ikut dalam aksi pingsan.

Selanjutnya dengan emosi yang semakin memuncak, para massa aksi mulai melempari ke arah gedung DPRD Jember. Selain itu, sejumlah massa juga berusaha memancing emosi dari pihak kepolisian yang saat itu sedang dalam posisi berjaga di sebelah barat massa tepatnya di kawasan sekitar Jalan Bengawam Solo.

Namun meskipum aksi pelemparan itu terus dilakukan, tidak ada pergerakan dari pihak kepolisian untuk bergerak menenangkan massa aksi.

Sementar aksi pelemparan dari massa aksi semakin menjadi. Diketahui selain melempar dengan batu, massa aksi juga melempari gedung DPRD Jember dengan sejumlah petasan. Sehingga beberapa kali terdengar suara ledakan.

Namun meskipun aksi pelemparan itu berlangsung kurang lebih setengah jam, polisi masih berjaga da tidak bergerak mengamankan.

Hingga kemudian akhirnya sejumlah polisi berpakaian preman, berusaha menangkap sejumlah peserta aksi yang dinilai melakukan provokasi. Namun karena massa aksi lebih banyak dari anggota polisi berpakaian preman, oknum peserta aksi berusaha menyelamatkan rekan-rekannya yang akan ditangkap.

Beberapa anggota polisi bahkan sampai terjatuh menghindari massa aksi yang membalas mengejar.

Namun meskipun kondisi ricuh, para anggota polisi berseragam masih diam tidak bertindak apapun.

Hingga kemudian sekitar pukul 17.32 WIB terdengar suara adzan magrib dan kericuhan berakhir. Sejumlah peserta aksi yang sebelumnya beringas menepi menuju teras-teras pertokoan tidak jauh dari lokasi aksi. Sementara massa aksi lainnya melakukan kegiatan salat magrib berjamaah di tengah jalan depan gedung dewan.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul