FaktualNews.co

Hindari Kerumuan, Pengajian HSN Gus Muwafiq di Ngajuk Digelar Virtual

Peristiwa     Dibaca : 984 kali Penulis:
Hindari Kerumuan, Pengajian HSN Gus Muwafiq di Ngajuk Digelar Virtual
FaktualNews.co/romza
Gus Muwafiq saat mengisi pengajian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2020.

NGANJUK, FaktualNews.co – Puncak Hari Santri 2020 di Kabupaten Nganjuk diperingati dengan tasyakuran yang diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Nganjuk, Sabtu, (24/10/2020) malam.

Tasyakuran yang juga diisi dengan pengajian ini menghadirkan KH Ahmaq Muwafiq (Gus Muwafiq).

Berbeda dengan biasanya yang diikuti ratusan bahkan hingga ribuan orang, pengajian Gus Muwafiq ini hanya diikuti oleh hadirin yang terbatas di Pendopo Nganjuk. Sehingga seluruh kantor kecamatan dan sejumlah lembaga pendidikan di Nganjuk mengikuti pengajian hari santri ini secara virtual.

Tentu langkah ini diambil untuk menghindari kerumuman orang yang hingga kini masih tidak dioerbolehkan oleh pemerintah. Karena masih dalam Pandemi Covid-19. Sebab, kerumumnan orang bisa mempermudah penularan virus berbahaya tersebut.

“Kami mohon maaf, puncak hari santri 2020 ini tidak bisa seperti tahun-tahun sebelumnya. Mari kita doakan bersama, semoga Covid-19 ini segera menghilang dari Indonesia. Ini sudah 7 bulan virus ini kok masih betah di Indonesia,” kata Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat diawal-awal sambutannya.

Rangkaian acara diawali dengan drama kolosal pendek dengan judul “Laskar Santri Nyawiji”. Drama kolosal ini diperagakan oleh seniman-seniman santri. Drama tersebut menggambarkan peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan RI.

Bupati yang akrab disapa Mas Novi tersebut mengajak santri untuk tetap menjaga dan mempertahankan persatuan NKRI. “Setelah melihat drama kolosal tadi, kita tahu bagaimana pentingnya santri dalam kemerdekaan, karena itu kita sebagai penerus jangan sampai lupa dan lalai dengan perjuangan para pendahulu, kita harus tetap menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya.

Tasyakuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Mas Novi didampingi para tokoh santri, sebagai simbol syukuran dan selamatan. Acara dilanjutkan dengan pengajian umum yang diisi oleh Gus Muwafiq.

Sementara jamaah yang ikut pengajian di Pendopo maupun di seluruh kantor kecamatan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan, yakni dengan mencuci tangan saat baru datang, memakai masker, serta menjaga jarak.

pesan ibu 3m

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh