Terungkap, BST 7 Bulan Milik Nenek Yati di Situbondo Dicairkan Orang Lain
SITUBONDO, FaktualNews.co-Setelah dilakukan investigasi, penyelewengan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang dialami sejumlah warga di Dusun Bandusa Desa Jatisari Kecamatan Arjasa, Situbondo, terungkap.
Muncul dugaan, yang mencairkan BST milik Nenek Yati (60), warga Dusun Bendusa, Desa Jatisari adalah orang lain, yang tidak tercatat sebagai penerima BST.
Diduga BST nenek Yati itu dicairkan orang lain atas nama Edy, sebanyak tujuh kali pencairan.
Hal itu dibenarkan langsung oleh Purwadi selaku Kepala Pos Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo.
“Atas nama Yati ini sudah dicairkan sebanyak tujuh kali oleh Edy,” ujar Purwadi, Selasa (27/10/2020).
Purwadi mengaku, pihak pos mencairkan BST berdasarkan foto kopi Kartu Keluarga (KK) milik Yati, yang dibawa Edy. Padahal Edy tidak terdaftar sebagai penerima, dan bukan anggota keluarga dari Yati.
“Penerima atas nama Yati itu katanya tidak bisa hadir, akhirnya yang mencairkan Edy dengan membawa foto kopi KK milik Yati. Bahkan, Edy mengaku sebagai cucunyanya,” ujar Purwadi.
Sementara itu, nenek Yati sendiri mengaku tidak punya cucu yang bernama Edy. Ia juga tidak rela jika haknya diambil orang lain. Apalagi hidupnya di bawah garis kemiskinan.
“Saya tidak ikhlas kalau bantuan yang ditujukan kepada saya, diambil orang lain,” katanya.
Menurutnya, uang BST selama lima bulan itu tidak dikembalikan secara utuh, akan melaporkannya ke kepolisian.
“Saya ingin uang itu dikembalikan. Kalau tidak, saya akan melaporkan ke polisi,” katanya.
Berdasarkan data, BST dari Kemensos RI sudah disalurkan sebanyak tujuh kali malalui Kantor Pos. Dengan jumlah total nominal yang diterima oleh masing-masing penerima Rp 3 juta.
Namun 10 orang warga Dusun Bandusa, Desa Jatisari, yang tercatat sebagai penerima BST Kemensos RI, belum memperoleh uang BST dari Kemensos RI tersebut.
