PASURUAN, FaktualNews.co – Intensitas hujan yang cukup tinggi pada Sabtu (31/10/2020) membuat ratusan rumah di beberapa desa di dua kecamatan di Kabupaten Pasuruan masih tergenang air hingga Minggu (1/11/2020) petang.
Genangan air berasal dari luapan Sungai Wrati di Kecamatan Beji dan Sungan Kedunglarangan, Kecamatan Bangil.
Di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, misalnya, ratusan rumah masih tampaak terendam banjir hingga Minggu (1/11/2020) sore.
“Banjir ini akibat luapan Sungai Wrati. Sehingga begitu hujan, air meluap ke pemukiman warga. Banjir ini ketinggian sekitar lutut orang dewasa,” ujar Kusriyanto, warga Kedungringin, saat dihubungi, Minggu (1/11/2020) petang.
Warga Desa Kedungringin, menurutnya, sudah akrab dengan banjir tiap musim hujan datang. Sehingga warga setempat sudah terbiasa dengan kejadian itu.
“Di sini, sudah terbiasa warga kena banjir jika musim hujan turun. Meski dilakukan normalisasi sungai oleh instansi yang menanganinya,” tambah Henry, tokoh pemuda, Desa Kedungringin.
Hal serupa juga dialami warga Kelurahan Kalirejo, Kecamatan Bangil. Genangan air di wilayaha tersebut akibat luapan Sungai Kedunglarangan.
“Akibat hujan Sabtu siang hingga malam kemarin, rumah warga banyak yang tergenang air banjir,” terang Nur Jannah, warga setempat.
Tak hanya di Kalirejo, di Desa Masangan, Kecamatan Bangil, banjir malah melumpuhkan aktivitas warga Dusun Masangan, sejak malam hari.
Banjir di wilayah itu mulai surut sedikit demi sedikit pada Minggu (1/11/2020) siang. Pada Sabtu (31/10/2020) malam, jalur pantura di Beji dan Bangil, sempat lumpuh. Ratusan kendaraan terjebak kemacetan.