SURABAYA, FaktualNews.co – Sejak telepon cerdas (smart phone) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, perangkat canggih itu selain banyak menunjang bagi kebutuhan juga menjadi pemicu gangguan mental penggunanya.
Media sosial yang bisa dengan mudah diakses menggunakan telepon cerdas itu sangat berpengaruh terhadap maraknya gangguan mental.
Salah satu gangguan mental yang paling umum adalah FoMO, Fear of Missing Out. Gangguan mental ini berupa suatu kondisi di mana seseorang takut dikatakan tidak update, tidak gaul, dan takut ketinggalan berita yang sedang mengemuka.
Berikut penjelasan lebih jauh soal FoMO dan apa efeknya bagi kesehatan jiwa dan tubuh yang dilansir Hello Sehat.
FoMO adalah rasa takut dan cemas yang bisa menyebabkan efek samping secara fisik maupun psikologis. Kecemasan itu sangat umum dirasakan generasi muda terutama setelah maraknya media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, Snapchat, Path, dan media sosial lainnya.
Setiap hari, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, orang berbondong-bondong menyajikan atau berusaha menjadi yang pertama untuk update informasi tertentu. Orang dengan gangguan FoMO akan merasa cemas, tidak nyaman, dan risau kalau mereka ketinggalan informasi apa pun di media sosial.
Dilansir Hello Sehat, menurut Department of Psychology, School of Social Sciences, Nottingham Trent University, Inggris, FoMO adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan orang berlaku di luar batas kewajaran di media sosial.
Selain takut ketinggalan berita di media sosial, mereka juga kadang sengaja memasang gambar, tulisan, atau bahkan mempromosikan diri yang belum tentu jujur hanya demi terlihat update. Ironisnya, hal ini bisa dianggap sebagai cari sensasi dan kebahagiaan mereka di media sosial palsu.
Dampak FoMO
Kecemasan akibat media sosial ini bisa membuat efek negatif yang nyata. Antara lain berdampak buruk bagi mental, fisik, dan kehidupan mereka. Cemas karena tidak bisa update di media sosial lama-kelamaan bisa menjadi bumerang.
Bayangkan saja jika suatu hari orang dengan kecemasan seperti ini tidak mendapatkan akses internet dan listrik atau ketika mereka lupa membawa ponsel.
Perlu diketahui, kecemasan adalah suatu hal yang mampu memicu stres berlebihan dan depresi pada seseorang. Berdasarkan sebuah studi, kecemasan dapat membuat produksi hormon-hormon penting tubuh seperti serotonin dan adrenalin terganggu.
Susah tidur, tidak nafsu makan, sakit kepala, dan mood kacau bisa muncul ketika hormon dalam tubuh tidak seimbang.
Selain itu, saat merasa cemas, tubuh cenderung akan menghasilkan rasa mual. Ini terjadi saat usus mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang terancam. Tak jarang, akhirnya tubuh akan bereaksi dengan memunculkan rasa mual.
Seperti kutip Hello Sehat dari The Nottingham Post dalam Science Direct, FoMO adalah suatu kondisi yang bisa membuat hubungan sosial jadi rusak. Ya, keseringan update di media sosial bisa menimbulkan hal-hal negatif.
Gunakan media sosial secara bijak
Meskipun FoMO adalah fenomena yang berbahaya bagi kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial, bukan berarti seseorang dilarang menggunakan media sosial sama sekali. Boleh menggunakan media sosial, tapi dengan batasan yang wajar.
Sebagai gantinya, batasi penggunaan media sosial yang seimbang dengan aktivitas lainnya. Tidak semua hal dalam hidup ini harus di-posting di medsos.
Selain itu, usahakan untuk tidak membandingkan hidup ini dengan kehidupan orang lain di media sosial. Sejatinya apa yang ditampilkan di media sosial bukanlah hal yang sebenarnya terjadi.