SITUBONDO,FaktualNews.co – Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Situbondo mengeluh kesulitan mendapatkan gas elpiji tabung melon isi 3 kilogram beberapa hari terakhir.
Kondisi itu terpantau dari keluhan sejumlah warga di Kota Situbondo, di Kecamatan Panji dan Kecamatan Asembagus.
“Di tempat biasa mulai kemarin lusa kosong terus. Akhirnya saya mencari ke tempat lain, lumayan dapat satu tabung,” ujar Sahani, warga Kelurahan Patokan, Situbondo, Selasa (3/11/2020).
Hal senada juga diungkapkan Sukarto asal Desa/Kecamatan Asembagus, Situbondo mengatakan, dalam dua hari ini tabung bersubsidi sulit ditemui, sehingga ada sebagian warga yang terpaksa menggunakan bahan bakar kayu.
“Agak sulit memang. Sudah dua hari ini kosong terus, mendapatkannya susah,” kata Sukarto.
Menurutnya, karena dalam beberapa hari ini, gas melon mulai langka di pasaran, pihaknya berharap pertamina segera memasok gas elpiji 3 kilogram, agar tidak terjadi kelangkaan, yang akan menyebabkan terjadinya kenaikan harga.
“Kalau susah belinya, biasanya harganya naik. Kalau sekarang di toko pengecer harganya Rp. 17.500, masih stabil,” bebernya.
Sementara itu, Sumyati, salah seorang pengecer tabung gas LPG 3 kilogram, di Kelurahan Mimbaan Kecamatan Panji, Situbondo mengatakan, sudah dua minggu dirinya dibatasi membeli tabung gas di pangkalan yang menjadi langganannya.
“Biasanya saya beli 7 buah tabung setiap harinya, ini sudah dua minggu pembelian tabung dibatasi. Sehari hanya 3 buah,” katanya.
Kabag perekonomian Pemkab Situbondo, Imam Anshori menerangkan, jumlah distribusi tidak dikurangi Pertamina. Sebaliknya malah, ada penambahan.
“Kita kemarin sudah mengajukan tambahan fluktuatif ke Pertamina, dan penambahannya sudah turun ke agen,” jelasnya.
Dalam surat pengajuan itu, pemerintah tidak mencantumkan permintaan tambahan. Makanya, Imam mengaku tidak tahu total tambahan yang disuplay Pertamina. “Kuota yang menentukan pertamina. Nanti pertamina menyuplai ke agen,” jelasnya.
Dari agen disuplay ke pangkalan. Kemudian pangkalan mendistribusi ke pengecer, dan baru sampai ke masyarakat. Imam menjelaskan, penambahan fluktuatif merupakan tambahan untuk mengantisipiasi terjadinya kekosongan.
“Diajukan oleh daerah jika ada kegiatan-kegiatan di masyarakat. Sekarang inikan ada Maulid Nabi,” kata Imam.