Parlemen

Dewan Desak Pemkot Pasuruan Percepat Pengadaan Mesin PCR

PASURUAN, FaktualNews.co – DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Pasuruan, mendesak pada Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan, segera merealisasikan pengadaan mesin polymerase chain reaction (PCR). Pasalnya, alat itu dinilai oleh wakil rakyat cukup mendesak di tengah pandemi.

Bahkan dalam proses pengadaan, Dewan menilai molor. Karenanya dianggap urgen, agar Pemkot percepat pengadaan mesin tersebut. “Kebutuhan memiliki mesin PCR sangat mendesak. Apalagi Pemkot sudah merencanakan pembelian itu sejak bulan Juli 2020 lalu,” ujar Ketua Pansus Covid-19, Abdullah Junaedi, Selasa (3/11/2020).

Desakan tersebut disampaikan setelah Pansus Covid DPRD menggelar rapat Pansus Covid-19 Kota Pasuruan bersama Pemkot Pasuruan. Dalam rapat juga ditekankan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang bakal mengoperasikan mesin tersebut.

“Jangan sampai mesin ini datang, SDM-nya belum siap,” tegas Junaedi.

Pihaknya berharap, mesin PCR-nya datang, bisa langsung dimanfaatkan untuk menangani Covid-19 di Kota Pasuruan. Menurut Junaedi, kebutuhan terhadap mesin PCR ini, mendesak. Lantaran sejak adanya penyebaran Covid-19 di Kota Pasuruan, Pemkot belum memiliki.

“Di daerah lain sudah punya duluan,” katanya.

Plt Direktur RSUD Dr. R. Soedarsono, Tina Soelistiani mengatakan, proses pengadaan mesin PCR ini sudah mulai direalisasikan. Kata dia, penyedia menjanjikan 2 minggu lagi mesin PCR didatangkan. Sehingga begitu datang, siap dioperasikan. “Untuk Sumber Daya Manusia, kita sudah persiapkan,” tegas Tina.

Anggaran yang bersumber dari APBD Kota Pasuruan ini, disediakan untuk pengadaan mesin PCR ini, sebesar Rp 4 miliar yang telah disetujui oleh Pansus Covid-19 DPRD, dengan rincian, pembelian alat seharga Rp 800 juta; renovasi ruangan bertekanan negatif Rp 1,4 miliar; reagen pemeriksaan sampel seharga Rp 1,8 miliar.

Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan, Shierly Marlena menambahkan, ada kendala ketika Pemkot mulai merealisasikan pengadaan mesin PCR beberapa bulan lalu, sehingga menyebabkan molor.

“Diantaranya harus rampungkan hasil audit, mencari alat dan persiapan ruang negatif,” kata dia.