JEMBER, FaktualNews.co-Jember Fashion Carnaval (JFC) menggagas gelaran World Kids Carnival (WKC) di tengah Pandemi Covid-19. WKC itu direncanakan digelar bulan ini, dan puncaknya digelar di Jember 22 November 2020.
Terkait pelaksanaan WKC ini, nantinya digelar di lima benua secara virtual. Terkait konsep dari gelaran WKC ini, merupakan karnaval busana anak-anak dari masing-masing benua yang digelar secara bergantian.
Pelaksanaannya disiarkan langsung secara virtual, yang kemudian didokumentasikan dalam format video.
Setiap peserta WKC 2020 terdiri dari talent kids, serta lokal host yang berfungsi sebagai penyaji cerita tentang latar belakang anak-anak.
Presiden JFC Budi Setiawan, mengatakan WKC digelar untuk memberikan kontribusi pada dunia. Kostum yang digunakan merupakan pesan perdamaian untuk dunia.
“Tujuannya, tentu mendorong keberlangsungan harmonisasi global, serta simbol bangsa Indonesia, (untuk) tetap mampu memberikan karya bagi dunia pada masa pandemi,” kata Budi, Rabu (4/11/2020).
Lanjut Budi, terkait pelaksanaan dari gelaran karnaval yang digadang-gadang merupakan sebuah konsep karnaval dunia yang menarik, tentunya tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. Tentunya juga menerapkan 3M.
“Dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, karena pelaksanaan ini bertepatan dengan masa pandemi,” katanya.
Nantinya kata Budi, kesuksessan WKC tidak hanya fokus pada konten.
“Tapi juga sukses dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, karena kita memahami, masa pandemi ini merupakan cobaan berat bagi kita, yang dirasakan hingga level dunia,” sambungnya.
Budi juga menambahkan, meskipun digelar secara virtual, diharapkan pelaksanaan WKC menjadi momentum kebangkitan ajang pariwisata hingga tingkat internasional.
“Karena digelar di lima benua, dan pelaksanaannya di Jember puncaknya pada 22 November 2020 ini,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Plt. Bupati Jember Abdul Muqiet Arif, gelaran WKC ini akan didukung penuh oleh Pemkab Jember.
“Mungkin ini akan menjadi karnaval terbesar di dunia, karena melibatkan lima benua serta tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku,” kata Muqiet saat dikonfirmasi terpisah.
Pemerintah Kabupaten Jember, kata Muqiet, sangat mendukung kegiatan itu.
“Sebagai bentuk dukungan pada pihak JFC, salah satunya pemerintah membebaskan biaya pajak,” katanya.
Perlu diketahui, WKC 2020 merupakan karnaval anak-anak dari masing-masing benua yang digelar secara bergantian.
Kegiatan ini mendorong keberlangsungan harmonisasi global, serta simbol bangsa Indonesia tetap mampu memberikan karya bagi dunia pada masa pandemi.
“Jember sebagai perwakilan Indonesia, dan meski dalam bayang-bayang pandemi Covid-19, JFC terus produktif, hingga mempunyai cara agar WKC 2020 tetap berjalan,” pangkasnya.