FaktualNews.co

Awan Mirip Puting Beliung, Gus Becki: Pesan Bagi Calon Pemimpin di Mojokerto

Peristiwa     Dibaca : 1019 kali Penulis:
Awan Mirip Puting Beliung, Gus Becki: Pesan Bagi Calon Pemimpin di Mojokerto
FaktualNews.co/Istimewa
Fenomena awan menyerupai angin puting beliung (akun Facebook Fitriawati Arbayani)

SURABAYA, FaktualNews.co – Kemunculan awan mirip angin puting beliung di langit Mojokerto, Rabu (4/11/2020), membuat heboh masyarakat sekitar. Fenomena tak biasa itu pun dianggap pesan dari Yang Maha Kuasa untuk manusia di bumi.

Pengasuh Padepokan Lillaah Surabaya, Becki Sakuri mengatakan, jika dilihat dari segi ilmiah peristiwa tersebut merupakan hal yang biasa terjadi akibat pembiasan alam.

Namun dari segi spiritual, dia mengatakan, kemunculan awan mirip puting beliung merupakan pesan khusus dari Sang Pencipta kepada masyarakat agar selalu mawas diri, terutama bagi calon pemimpin di Mojokerto.

“Dengan melihat bentuknya, itu ada pesan tersirat. Diharapkan sebagai sosok pemimpin nanti itu bisa benar-benar memberi kebaikan, menerangi atau memberi kecerahan kepada warga,” ujarnya kepada media ini dalam sambungan telepon, Kamis (5/11/2020).

Mojokerto merupakan salah satu dari sejumlah daerah yang akan melangsungkan Pilkada serentak untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati periode mendatang. Sebanyak tiga pasang bakal calon bupati dan wakil bupati secara resmi telah mendaftar sebagai calon kontestan di Pilkada Mojokerto 2020.

Ketiga pasangan itu diantaranya Pungkasiadi-Titik Masudah, Yoko Priyono-Choirun Nisa, dan Ikfina Fahmawati – Muhammad Al Barra.

Lanjut pria yang biasa disapa Gus Becki ini, para pemimpin terutama di Mojokerto belakangan kerap mengkampanyekan diri bekerja demi rakyat. Akan tetapi diujung kepemimpinan justru harus berakhir dibalik jeruji besi lantaran tersandung korupsi.

“Setelah berakhir, kena KPK-lah, kena usut ini kena usut itu,” lanjutnya.

Seperti diketahui, Mantan Bupati Mojokerto dua periode, Mustofa Kamal Pasha, ditangkap KPK. Ia divonis 8 tahun penjara dalam perkara suap perizinan menara telekomunikasi, kasus suap proyek jalan, TPPU serta menerima gratifikasi senilai Rp 34 miliar.

Hal itu kata Gus Becki, merupakan konsekuensi bagi para pemimpin ingkar janji. Oleh karena itu, ia menyampaikan adanya fenomena awan mirip puting beliung merupakan pengingat bagi para calon pemimpin supaya selalu berpegang pada niat awal pencalonan untuk menyejahterahkan rakyat agar suksesi kepemimpinan tidak berujung bui.

“Kalau awal niatnya itu, nawaitu untuk rakyat ya pasti aman. Tinggal niatnya saja, dan yang tahu ya yang bersangkutan masing-masing,” tandas Gus Becki.

Bukan hanya bagi pemimpin di Mojokerto saja, menurut Gus Becki, pesan yang tersirat dibalik kemunculan awan mirip puting beliung sebenarnya juga berlaku bagi pemimpin negeri ini. Dimana ia menceritakan, Mojokerto merupakan tempat asal muasal kerajaan besar di bumi nusantara. Yakni, Kerajaan Majapahit.

Sehingga masuk akal jika pesan itu kemudian muncul melalui fenomena awan mirip angin puting beliung di Mojokerto.

“Makanya (awan) dilewatkan di Mojokerto. Karena jika ditilik, Mojokerto merupakan awal kerajaan besar membawahi Indonesia bahkan luar negeri,” imbuhnya.

Gus Becki pun menyebut, kesuksesan seorang menjadi pemimpin itu dilihat dari akhir kepemimpinannya. Apabila berakhir baik-baik saja, maka yang bersangkutan dianggap berhasil menjadi pemimpin. Sebaliknya, jika yang bersangkutan harus turun tahta karena tersandung hukum maka ia tak lain bagian dari pemimpin gagal.

“Kesuksesan kepemimpinan dilihat dari akhir ceritanya nanti,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah awan mirip puting beliung terlihat diatas langit Mojokerto. Awan itu seolah-olah berbentuk pusaran dengan semburat cahaya berbagai warna putih, kuning, oranye, jingga, abu-abu hingga gelap.

Terangnya langit kala itu, membuat penampakan awan terlihat di sejumlah wilayah di sekitar Mojokerto seperti Malang dan Kota Batu.

Fenomena ini kemudian diunggah dalam sebuah postingan Akun Medsos Fitriawati Arbayani, anggota Group Facebook Info Lantas Mojokerto. Tak ayal atas unggahan ini, warganet kemudian membanjiri kolom komentar. Ada yang bersyukur akan keindahannya dan ada pula yang mengkait-kaitkan fenomena tersebut secara metafisika.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh