Advertorial

Peringatan Hari Jadi Majapahit 727, Menguak Keterkaitan Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co – Kabupaten Jombang disebut-sebut memiliki kaitan erat dengan Majapahit. Sehingga, Jombang menjadi salah satu tempat yang dipilih untuk peringatan Hari Jadi Majapahit ke-727

Hari jadi Majapahit yang dinamakan Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020 ini digelar di Pendopo Pemkab Jombang. Sebagai rangakaiannya, Pendopo itu dipercantik dengan miniatur dua gapura khas Majapahit berwarna cokelat.

Adapula tayangan video pendek yang mempertunjukkan pertarungan dua pria berseragam pasukan kerajaan. Video itu merupakan gambaran pertarungan antara Ranggalawe dan Kebo Anabrang di Sungai Tambakberas Jombang.

Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020 merupakan kerjasama BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Jawa Timur, Pemkab Jombang, Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia) Jombang, serta Sanggar Rebung. Usai penayangan video dilanjutkan dengan talkshow dengan tema ‘Majapahit dan Tata Kelola Air’.

Kepala Unit PIM BPCB Jatim Ahmad Hariri menjelaskan bahwa acara tersebut dalam rangkan menggaungkan kelahiran Majapahit, yakni 10 November 1293 Masehi. Program rutin tersebut digelar secara rutin sejak 2011. Namun untuk tahun 2020 ini peringatan tersebut dilaksanakan secara berbeda. Formatnya tidak lagi mengundang kerumunan massa.

Sedangkan, dipilihnya Jombang menjadi lokasi peringatan karena sesuai sejarah, Jombang merupakan bagian tidak bisa dipisahkan dari Majapahit.

“Rencananya, acara peringatan itu digelar di delapan titik. Namun karena ada sesuatu hal, akhirnya hanya tiga titik, salah satunya di Jombang ini,” kata Hariri.

Bupati Jombang, Mundjidah Wahab memberikan apresiasi khusus atas digelarnya Gaung Sakala Bhumi Majapahit 2020. Apalagi, Jombang dipilih menjadi salah satu tuan rumah peringatan tersebut. Mundjidah menyadari Jombang memiliki sejarah panjang. Jombang memiliki kaitan erat dengan Majapahit. Jombang tidak bisa dilepaskan dari Majapahit.

Hal itu dibuktikan banyaknya temuan kesejarahan Majapahit di Jombang. Banyak situs kerajaan Majapahit yang ada di Jombang. Semisal, Candi Arimbi yang ada di Kecamatan Bareng, kemudian situs petirtaan Sumberbeji di Kecamatan Ngoro, serta pertiaan yang ada di Sendang Made Kecamatan Kudu.

“Banyak sekali situs Majapahit yang ditemukan di Jombang, Banyak sekali petirtaan Majapahit yang berada di Jombang. Ini menandakan bahwa Jombang tidak bisa dilepaskan dari Majapahit. Saya ucapkan terima kasih karena Jombang terpilih menjadi salah satu tempat peringatan lahirnya Majapahit,” ungkapnya.

Ketua PC Lesbumi Jombang, Inswiardi mengungkapkan, situs dan tempat berserah merupakan sumber-sumber pengetahuan dan di dalamnya bersemayam nilai. Jombang sendiri juga memiliki banyak bangunan suci yang notabene merupakan peninggalan kerjaan.

“Nah, inilah yang akan terus kita lestarikan. Sehingga generasi mendatang bisa mewarisi peninggalan-peninggalan tersebut.  Sekali lagi, peninggalan-peninggalan itulah yang harus kita lestarikan,” ujarnya.

Sementara itu, pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan penyerahan cinderamata Sanggar Rebung kepada BPCB, Bupati, Wakil Bupati, Sekdakab Jombang dan para narasumber oleh Warsubi Kades Mojokrapak selaku Pembina.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan talk show yang menghadirkan narasumber diantaranya Kepala BPCB Jatim Andi Muhammad Sa’id, Dr. Amien Widodo (Dosen ITS Surabaya), dan Sisyantoko (Penggiat Lingkungan Wisata Mojokerto).

Talk show ini membahas tentang bagaimana pemanfaatan air yang melimpah di Kabupaten Jombang. Misalnya air yang berada di Situs Petirtaan Sumberbeji di Dusun Sumberbeji Desa Kesamben Kecamatan Ngoro.