Ekonomi

Pandemi Covid-19, Beduk Jambewangi Blitar Tetap Dicari

BLITAR, FaktualNews.co-Di tengah pandemi Covid-19, pengrajin beduk di Blitar tetap mampu bertahan. Bahkan pesanan cenderung meningkat.

Salah satunya Anshori Baidlowi (50), pengrajin beduk warga Dusun Jambewangi Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Di masa pandemi Covid 19.

Saat ini, Anshori kebanjiran oderan. Dalam satu bulan, bisa memproduksi dan melayani pesanan 12 hingga 16 beduk.

Dari sekian banyak jenis beduk, Anshori mengaku yang paling laris jenis beduk berbahan baku limbah bambu. Karena beduk limbah bambu diklaim lebih awet dan tahan serangan rayap.

“Kebanyakan yang paling banyak dipesan atau dibeli adalah beduk dari limbah bambu, karena beduk limbah bambu sangat awet dan tidak di makan rayap,” kata Anshori, Minggu (8/11/2020).

Anshori menambahkan, beduk hasil kreasinya tak hanya diminati atau dipesan dari Blitar saja, melainkan dari hampir seluruh daerah di Jawa Timur. Bahkan sekarang ini terbanyak dari luar Jawa Timur, dan beberapa dari luar Jawa.

“Sedangkan beduk yang banyak dipesan atau diorder saat ini kuran 140 x 180 sentimeter, 100 x 150 sentimeter, dan ukuran 80 x 120 sentimeter,” kata Anshori.

Selain melayani pesanan, Anshori juga terus memproduksi beduk untuk stok. Itu pula sebab, dia pun memberdayakan sekitar 15 orang pengrajin untuk memenuhi stok dan pesanan tersebut.

Sedangkan harga beduk hasil bikinan Anshosi, dibandrol mulai harga Rp 7,5 juta sampai Rp 55 juta. Tergantung kualitas dan ukuran beduk dipesan. Dalam sebulan Anshori bisa menghasilkan laba Rp 10 sampai Rp 20 juta.