Peristiwa

Kenang Perjuangan Mastrip, Pemprov Jatim Bangun Monumen di Surabaya

SURABAYA, FaktualNews.co – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membangun Monumen Mastrip di Jalan Gunungsari atau pertigaan Jalan Rolak Karah, Kota Surabaya. Monumen itu untuk mengenang perjuangan Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) dalam pertempuran 10 November 1945.

TRIP sendiri merupakan tentara beranggotakan pelajar yang bertekad mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan bergabung dengan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Lantaran anggotanya berusia belia, masyarakat kemudian memanggilnya ‘mas’ atau anak laki-laki, sehingga jika digabung menjadi kata Mastrip.

“Pembangunan Monumen Mastrip oleh Pemerintah Jawa Timur ini, sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada para pahlawan TRIP yang telah berjuang di jaman kemerdekaan,” ujar Zainal Arifin, Sekretarias Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Pemprov Jatim, Senin (9/11/2020).

Zainal mengatakan, selain untuk menghormati jasa-jasa pejuang pelajar dalam perang 10 November 1945, monumen juga dimaksudkan untuk menguatkan nilai-nilai kepahlawanan di tengah masyarakat.

Selain itu, lanjut dia, sebagai bentuk rekonsiliasi budaya antara Jawa dan Sunda atas perubahan sebagian nama Jalan Gunung Sari menjadi Jalan Prabu Siliwangi semenjak 3 Februari 2019, lalu.

“Pembangunan monumen ini juga sebagai bentuk rekonsiliasi budaya atas perubahan sebagian nama jalan Gunung Sari menjadi Prabu Siliwangi, yang tersematkan pada ruas mulai batas jembatan Bumi Marinir hingga ke barat sebatas pintu Tol Gunung sari,” bebernya.

Pemerintah memilih Jalan Gunungsari sebagai lokasi pembangunan Monumen Mastrip dikatakan Zainal, karena ruas jalanan tersebut lekat dengan kisah perjuangan TRIP dalam pertempuran 10 November 1945. Dimana ketika itu, para pelajar di Kota Surabaya bertekad terjun ke medan perang melawan sekutu.

Awalnya lokasi pembangunan monumen berada didalam area Yani Golf sebelah utara Jalan Gunung Sari. Namun akibat adanya sengketa lahan antara Yayasan Yani Golf dengan Pertamina, maka lokasi pembangunan diputuskan digeser ke pertigaan Jalan Rolak Karah, Kota Surabaya.

“Lokasi ini juga terhitung strategis dan dekat dengan pengguna jalan lalu lintas sehingga bisa terjadi interaksi antara pengguna jalan, warga dan monumen,” lanjut dia.

Seperti apa penampakan monumen yang saat ini masih dalam tahap pembangunan tersebut? Zainal menjelaskan, nantinya di atas bangunan penyangga akan terdapat lima patung pejuang TRIP lengkap dengan seragam tentara berikut senjata laras panjang di tangan.

Salah satu dari mereka mengangkat tangan menunjuk ke atas, tiga di antaranya bersiaga dan seorang laki berlutut saling memunggungi. Kelima pejuang ini diketahui telah gugur saat bertempur melawan tentara sekutu di area Yani Golf, Jalan Gunung Sari Surabaya.

“Empat di antaranya adalah visualisasi 4 pejuang Mas TRIP yang gugur di kawasan lapangan Golf Gunung Sari (Yani Golf). Jasadnya diketemukan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Sementara satunya adalah sosok yang tidak dikenal namanya,” pungkasnya.

Untuk membangun monumen tersebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran bersumber dari APBD 2020 sebesar Rp 2,5 Miliar, akan tetapi nilai kontrak yang disepakati sebesar Rp 1,6 Miliar yang pengerjaannya dilakukan oleh CV Surya Jaya Semesta asal Situbondo.

Saat ini, pembangunan monumen masih dalam tahap pembuatan kaki penyangga dan direncanakan akan selesai awal tahun 2021.