Pembudi Daya dan Penjual Memimpikan Pasar Ikan Hias di Kota Probolinggo
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Di Kota Probolinggo, ada belasan, bahkan puluhan pembudidaya yang juga merangkap menjadi pedagang atau penjual ikan koi. Namun, mereka masih menjual ikan produksinya di rumah secara mandiri atau pribadi.
Dampaknya, geliat perdagangan jual-beli ikan hias seperti koi tidak berbanding lurus dengan harapan pedagang. Penjualan ikan warna-warni tersebut masih tradisional. Kebanyakan, pembelinya hanya teman yang sudah kenal.
Hal tersebut diungkap Nanang, salah satu pembudi daya ikan koi, Senin (9/11/2020) sore. Dia mengatakan, sudah satu tahun lebih berkecimpung dalam budi daya ikan koi, tapi pembelinya hanya sebatas tetangga dan kenalannya saja.
Karenanya, agar bisnis ikan koi seperti yang dia geluti bisa berkembang, dia berharap di kota kelahirannya ada sebuah pasar ikan hias yang mengakomodir pembudidaya dan pedagang ikan hias.
Pasar ikan hias yang dia maksud bisa ikan Koi, cupang, lohan dan seluruh jenis ikan hias air tawar dan kalau memungkinkan, bisa untuk ikan hias air asin.
Dia katakan, berjualan di rumah meski dengan memanfaatkan media sosial, tidak sebagus berjualan di pasar. “Kalau jualan di rumah pembelinya terbatas. Hanya pertemanan saja,” katanya.
Dan lagi, terkadang pembeli yang berlamatkan di luar daerah, kesulitan saat datang ke rumah pedagang. Apalagi, rumahnya jauh dari akses jalan umum atau jalan raya. Seperti rumahnya Nanang yang berada di dalam kampung, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih.
“Kalau pasar kan pembbeli langsung menuju ke pasar. Tidak lagi muter-muter mencari rumah pembeli,” katanya.
Hal senada juga diungkap Guntu, salah seorang pembudidaya sekaligus penjual ikan hias Cupang. Pria yang tinggal di Jalan Patytimura, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan tersebut berharap pemkot menyediakan tempat jualan ikan hias.
“Kalau ada pasar ikan hias kan jualannya bisa menetap. Selama ini kami jualan berpindah-pindah tempat,” katanya.
Selain membikin acara yang di dalamnya bisa jualan ikan cupang, Guntur beserta anggota komunitasnya menjual ikan produksinya dengan system online. Hanya saja, sistem seperti itu, tidak maksimal jika dibanding jualan offline sepertri di pasar.
“Menunggu dibangunnya pasar, ya kita jualan online. Kita juga menggelar event untuk jualan,” tandasnya.
Guntur berterus terang, tidak tahun lalu sempat mengajukan permintaan pasar, namun hingga kini proposal yang sudah diajukan ke Pemkot, tidak ditanggapi.
Ia juga menyebut, pernah ditawari di lokasi yang saat ini ditempati jualan buah, di jalan Mastrib, utara SMKN 1. Namun, lagi-lagi, keinginannya tidak kesampaian. “Sekarang sudah ditempati penjual buah,: katanya.
Ketua Bayuangga Betta Community ini menjelaskan, saat ini di Kota Probolinggo saja ada sekitar 15 pembudidaya ikan cupang yang sekaligus berjualan ikan yang dimaksud. Belum lagi mereka yang tidak budidaya, namun berprofesi pedagang.
“Ya, kalau dihitung sama pedagangnya, bisa puluhan jumlahnya,” tambahnya.
Sama seperti yang disampaikan Nanang, pembudidaya ikan Koi. Guntur juga mengatakan, di dalam pasar itu nantinya, anggotanya tidak hanya jualan ikan. Tetapi berjualan juga pakan dan sarana prasarana ikan yang lain.
“Makanya, kami berharap pemkot menyediakan pasar untuk kami. Nantinya yang berjualan tidak hanya pedagang ikan cupang. Tapi semua jenis ikan hias,” pungkasnya.