Advertorial

Pemkot Pasuruan Gelar Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya

PASURUAN, FaktualNews.co – Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Pasuruan menyelenggarakan Pelatihan Pemandu Wisata Sejarah dan Warisan Budaya, mulai Senin hingga Rabu (9-11/11/2020) di Daroessalam Hotel, Kota Pasuruan.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Plt. Asisten Pemerintahan Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat, dihadiri  Camat, Lurah, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), narasumber serta peserta.

Menurut Sekretaris Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kota Pasuruan, M. Yunus Mashuri mengatakan, tujuan dan sasaran kegiatan ini yakni digulirkannya dana alokasi khusus non fisik dana pelayanan kepariwisataan kepada Daerah Kabupaten dan Kota.

“Diharapkan agar masing-masing daerah mampu memberi stimulasi kepada perkembangan pariwisata khususnya pada prioritas pengembangan SDM pariwisata sesuai dengan keunggulan yang dimiliki dengan menunjuk pada arah dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata,” paparnya.

Sehingga pada pelatihan pemandu wisata sejarah dan warisan budaya ini, kata Kokoh, diharapkan agar peserta meningkatkan kemampuan dan dan ketrampilan utamanya di bidang sejarah dan warisan budaya sehingga lebih terarah dan fokus dalam membangun destinasi pariwisata.

Sasaran unsur kelompok sadar wisata, menurut dia, yakni pengelola cagar budaya dan tokoh masyarakat di Kelurahan Pekuncen dan Kelurahan Karanganyar. Peserta pelatihan pemandu wisata sejarah dan warisan budaya sejumlah 40 orang.

Sedangkan, narasumber plt. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kota Pasuruan, Praktisi Kampung Topeng Polowijen Malang, Akademisi Dari Universitas Brawijaya Malang, Akademisi Universitas Terbuka Surabaya, Himpunan Pramuwisata Indonesia Wilayah Kota Pasuruan Serta Kepala Bidang Pariwisata Pada Dinas Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kota Pasuruan.

Sambutan Pjs. Walikota Pasuruan dibacakan oleh Plt. Asisten Pemerintahan menyampaikan, menjamurnya kampung tematik dalam beberapa kurun waktu terakhir, memberikan pelajaran akan sebuah gagasan yang bersifat sepihak dari atas atau Top- Down, terlalu instan dan mengekor yang pada akhirnya tidak berhasil dilaksanakan karena tidak mendapatkan dukungan warga.

“Pendekatan kampung tematik tersebut, tidak dapat dilepaskan dari paradigma pariwisata, yakni upaya untuk membangun ekonomi dengan menjual eksotisme sejarah dan budaya,” ujarnya.

Kepentingan pariwisata yang instan akan menggerus budaya kampung, menjadikan warganya hanya sebagai penonton, hingga mereduksi kampung sebagai objek belaka. Tantangannya adalah bagaimana kampung-kampung tersebut cekatan memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk terus menggali dan mengolah kearifan.

Dari sinilah kita akan memulai bersama-sama. Setelah ini kita akan bekerja lebih maksimal lagi untuk percepatan pembangunan di sektor pengembangan pariwisata Kota Pasuruan. Keberhasilan jangka panjang pengembangan kepariwisataan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai penting yang terkandung dalam sapta pesona.

“Namun harus disadari bersama bahwa upaya menggerakkan sektor kepariwisataan berbasis masyarakat menuju destinasi pariwisata memerlukan kebersamaan, memerlukan sinergi dari semua pihak, baik dari kalangan para pelaku pariwisata, unsur komunitas masyarakat, akademisi hingga birokrat,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, kelompok sadar wisata inilah yang nantinya akan merumuskan hal-hal yang harus dilakukan dalam pengembangan kepariwisataan di daerah dan utamanya pada lingkup kecil diwilayah kelurahan masing-masing, yang nantinya akan dituangkan dalam peta jalan pembangunan serta pengembangan kepariwisataan menuju pengelolaan untuk itu secara khusus.

“Saya minta kerjasama dan berkolaborasi dari berbagai pihak yang terkait, OPD pengampu, Kecamatan, Kelurahan sampai kepada tingkat lini masyarakat,” harap Pjs Walikota.

Perlu diketahui, dengan pelatihan pemandu wisata sejarah dan  warisan budaya ini diharapkan dapat memberikan stimulan bagi peserta terhadap keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing wilayahnya sehingga terwujud destinasi pariwisata melalui potensi dan kearifan lokal sesuai dengan arah dan kebijakan rencana induk pariwisata Kota Pasuruan.

Terbentuknya daya tarik wisata baru yaitu kampung cagar budaya sebagai destinasi wisata di Kota Pasuruan. Terbentuknya pemandu wisata dan paket wisata yang berbasis kearifan local dan setiap peserta mendapat sertifikat pelatihan pemandu wisata sejarah dan warisan budaya.