FaktualNews.co

Info Tanah Gerak di Lumajang, FPRB Minta Penguatan Kebencanaan Tiap KK

Lingkungan Hidup     Dibaca : 639 kali Penulis:
Info Tanah Gerak di Lumajang, FPRB Minta Penguatan Kebencanaan Tiap KK
FaktualNews.co/efendi murdiono
Peta tanah gerak Lumajang yang dirilis magma.esdm.go.id

LUMAJANG, FaktualNews.co-Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Lumajang meminta untuk penguatan kesiapsiagaan masyarakat dari setiap Kepala Keluarga (KK).

Permintaan ini disampaikan FPRB Lumajang ini merespons informasi dari situs magma.esdm.go.id yang menyampaikan adanya tanah gerak di wilayah Oro-Oro Ombo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang.

Bidang Kesehatan dan Lingkungan FPRB Kabupaten Lumajang Suhari mengatakan, kabar adanya tanah bergerak harus ada tanggapan serius sebelum terjadi bencana menimpa masyarakat,

“Kita komponen harus mulai harus bersikap,” kata alumnus S3 jurusan Kebencanaan Universitas Jember (Unej) itu, Jumat (13/11).

Dikatakan, belum terisinya pejabat Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD definitif menjadi kecemasan karena berdampak kurang cepat respons terhadap potensi dan bencana yang terjadi.

Itu sebabnya, Suhari atas nama FPRB mendesak agar jabatan definitif segera terisi, yang sesuai dengan tugas yang diembannya.

Hal yang sama juga disampakan Bidang Pendidikan dan Latihan FPRB Kabupaten Lumajang Sugiono, perlu ada penguatan kapasitas penduduk di daerah rawan bencana, FPRB bisa memberikan hal itu dengan langkah terbaik bila BPBD mensuport

“Saya mendapatkan informasi akan dipasangnya alat Early Warning Sistem (EWR) di satu titik,” kata Sugiono.

Namun menunggu dipasangnya alat EWR, BPBD diminta agar secepatnya melakukan penguatan kebencanaan agar masyarakat lebih siap dan siaga mengingat wilayah Kecamatan Pronojiwo.

Karena selain adanya tanah bergerak, juga masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) erupsi gunung Semeru.

Sementara itu Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, mulai masuk musim penghujan seluruh aparat berbagai OPD dan lintas instansi telah telah dilakukan Apel Kesiapsiagaan Terpadu menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi.

“Antisipasi bencana dari BPBD dari Tagana atau dari relawan-relawan,” tutur alumni Universitas Jember (Unej) fakultas Pertanian ini.

Indah Amperawati meminta masyarakat di wilayah yang masuk KRB agar meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya kenali perubahan cuaca di sekelilingnya. Bila hal itu terjadi agar lebih cepat melakukan evaluasi ke tempat yang sudah dipetakan aman.

Lumajang yang kompleks terhadap ancaman bencana dituntut adanya kemandirian dan kesiapsiagaan masyarakat dari ancaman bencana.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah
Tags