FaktualNews.co

Penjelasan Penis Terjepit Saat Setubuh dan Cara Mengatasinya

Gaya Hidup     Dibaca : 1167 kali Penulis:
Penjelasan Penis Terjepit Saat Setubuh dan Cara Mengatasinya
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi.

SURABAYA, FaktualNews.co – Penis terjepit saat bersetubuh, orang sering mengatakannya gancet, merupakan fenomena seks yang barangkali masih pro kontra dan menjadi ‘hantu’ bagi banyak orang.

Banyak orang berpandangan, gancet saat bersetubuh adalah hukuman dari perilaku asusila. Benarkah demikian? Bagaimana medis menjelaskan kondisi tersebut.

AloDokter melansir, kasus gancet sangat jarang terjadi. Hanya ada beberapa kasus yang sempat dilaporkan di dunia medis. Dua di antaranya yang dilaporkan pernah terjadi adalah pada tahun 1870 dan 1872.

Kejadian pertama melibatkan pasangan muda yang baru menjalani enam bulan masa pernikahan. Ketika mereka berhubungan seksual, terjadi kontraksi vagina yang kuat hingga otot vagina kejang. Bagi pria, kondisi tersebut membuat penis tidak dapat dikeluarkan dari vagina dan turut merasakan nyeri.

Kasus kedua terjadi pada tahun 1872, melibatkan pasangan yang telah menikah selama setahun. Sebelumnya, pasangan tersebut memiliki hubungan seksual yang normal, tapi kemudian keanehan gancet terjadi, yaitu terjepitnya penis di dalam leher vagina. Meski begitu, lama-kelamaan ketika ketegangan berkurang, penis bisa dikeluarkan dengan sendirinya.

Pada tahun 1979, British Medical Journal pernah menerbitkan ulasan, di mana mereka mengutip dua ahli ginekologi abad ke-19 yang mengklaim pernah menangani kasus penis captivus.

Tahun berikutnya, sebuah jurnal medis menerbitkan tanggapan dari seorang pembaca yang mengaku sebagai saksi mata ketika ada pasangan yang dibawa ke rumah sakit setempat karena mengalami gancet .

Pada tahun 2016, saluran televisi Kenya juga memberitakan adanya pasangan yang dibawa ke dukun setempat setelah mengalami hal yang sama.

Gancet

Kasus yang telah sebut di atas menurut AloDokter bisa menjadi bukti bahwa penis captivus dapat terjadi. Pada dasarnya, penis terjepit akibat kontraksi vagina menjepit penis yang sedang mengalami ereksi.

Ketika ereksi perlahan-lahan berkurang, maka penis dapat dikeluarkan. Meski masih ada faktor-faktor lain yang menjadi pemicunya, misalnya karena perhiasan yang dikenakan pada organ intim.

Penis Captivus dan Vaginismus

Penis captivus atau gancet sering dikaitkan dengan vaginismus. Padahal, kondisi ini berbeda. Vaginismus adalah kondisi ketika otot vagina mengalami kejang pada saat dimasuki sesuatu, misalnya penis, sehingga sulit dilakukan penetrasi. Sementara itu pada kondisi penis captivus, penis justru terperangkap di dalam vagina dan tidak bisa keluar.

Vaginismus kemungkinan ada kaitannya dengan rasa takut atau cemas ketika akan berhubungan seks. Para ahli medis pun belum mendapatkan bukti kuat mengenai penyebab penyakit ini.

Untuk kondisi vaginismus, wanita yang mengalaminya dapat berlatih untuk mengontrol otot di sekitar vagina. Salah satu caranya adalah dengan rutin melakukan senam Kegel.

Mengatasi gancet 

Mengingat penis captivus bisa saja terjadi pada siapapun, maka beberapa cara di bawah ini bisa dilakukan sebelum memutuskan untuk meminta pertolongan medis, yaitu:

1. Hindari panik dan tetap tenang. Panik justru membuat penis makin terjepit dan menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan bertambah.

2. Menenangkan diri masing-masing dengan menarik napas panjang selama beberapa kali. Hal ini dimaksudkan agar otot-otot juga turut rileks dan perlahan organ kelamin yang saling menempel terlepas.

3. Jangan melakukan apa pun yang bisa menyakiti diri dan pasangan selama hal itu terjadi. Misalnya memaksa menarik kelamin atau menggunakan pelumas agar kelamin bisa terlepas, karena hal tersebut tidak akan mengatasi kondisi ini.

4. Jika setelah beberapa menit masih menemui jalan buntu alias belum terlepas juga, maka segera hubungi layanan medis dar Dokter mungkin dapat menyuntikkan penenang otot pada Anda dan pasangan untuk membantu meringankan kontraksi.

5. Jika kejadian tersebut terulang lagi, segera konsultasikan ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan penyebabnya, mulai dari vaginismus atau masalah aliran darah pada organ seksual.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
AloDokter