Hukum

Video Mesum Oknum Kepala Puskesmas dengan Bidan di Jember, Polisi Periksa 2-3 Saksi

JEMBER, FaktualNews.co – Polisi Jember memeriksan sejumlah saksi terkait viralnya video mesum yang diduga dilakukan oknum bidan dan oknum dokter yang juga berstatus sebagai ASN itu.

“Terkait viralnya video porno itu, Satreskrim Polres Jember masih melakukan penyelidikan, dan pemeriksaan sejumlah saksi,” kata Kapolres Jember AKBP Arif Rachman Arifin melalui Kasat Reskrim Polres Jember AKP Fran Dalanta Kembaren, Senin (16/11/2020).

Pihaknya mengaku bertindak cepat untuk segera mengungkap kasus viral video mesum yang saat ini meresahkan warga di Desa Curahnongko itu. Fran juga mengatakan, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi yang berkaitan dengan penyebaran video tersebut.

“Kita jemput bola dan (hingga saat ini) sudah ada dua atau tiga orang yang kita periksa,” katanya.

Akan tetapi Fran enggan mengungkapkan, siapa saja sejumlah saksi yang telah diperiksa itu.

Namun demikian, diketahui di ruang Satreskrim Bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember, suami bidan AY drg Hudi Wahyuliyanto yang beberapa waktu lalu dikonfirmasi wartawan. Berada dalam ruangan bersama dengan salah seorang rekannya.

Pria yang berprofesi sebagai dokter gigi di puskesmas yang sama dengan istrinya itu diketahui datang dan berada di ruang Satreskrim Polres Jember sekitar pukul 10.00 WIB.

Terkait apa yang dilakukan pria tersebut, apakah datang ke mapolres sebagai saksi terkait viralnya video porno yang diperankan oleh istrinya Bidan AY?

Kasat Reskrim Polres Jember enggan berkomentar apapun. “Ditunggu saja, saat ini semua masih dalam tahap penyelidikan,” jawabnya singkat.

Terpisah melalui ponselnya, Kepala Inspektorat Pemkab Jember Joko Santoso belum dapat dihubungi. Saat ditelepon ponselnya sedang tidak aktif.

Sedangkan saat dihubungi lewat pesan singkat Whatsapp, hanya centang dua dan belum mendapat jawaban hingga berita ini ditulis.

Akan tetapi sebelumnya, disampaikan oleh Joko perihal viralnya video mesum tersebut, pihaknya mengakui sudah mendapat laporan lisan dari Dinas Kesehatan Jember.

“Saya sudah tahu laporannya, tapi secara lisan. Saat ini masih dalam pemeriksaan. Nanti akan disampaikan oleh Dinas Kesehatan Jember. Jika terbukti ada pelanggaran, dan berat. Nanti kita yang mengambil tindakan tegas,” ujarnya.