SITUBONDO,FaktualNews.co-Di tengah pandemi Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, tidak hanya fokus memutus mata rantai Covid-19, namun juga tidak lupa menangani stunting.
Sebab, stunting juga penting ditangani. Selain berakibat fisik anak lebih pendek dari anak normal seusianya, stunting juga berdampak kepada keterlambatan berpikir.
Selama lima tahun terakhir ini, angka stunting di Situbondo menunjukkan penurunan. Karena itu, ke depan pemerintah akan terus menekan angka stunting.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Ahmad Yulianto mengatakan, angka stunting pada tahun 2016 lalu, mencapai 23 persen dari seluruh anak di Situbondo. Sedangkan hingga Februari 2020, turun menjadi 14,85 persen.
“Dengan keberhasilan ini, mari tetap menjaga semangat dan kinerja kita untuk mencegah terjadinya stunting baru dan terus menurunkan angka capaian kita,” kata Akhmad Yulianto, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya, konvergensi stunting untuk SDM lebih berkualitas merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56. Kegiatan itu diikuti 42 peserta.
“Mereka terdiri dari Kepala Puskesmas, Petugas Gizi, Surveilans, Bidan, Analis, Dokter, Perawat, dan Petugas Promkes,”bebernya.
Pria yang akrab dipanggil Yuli menambahkan, pandemi Covid-19 dapat menyebabkan terjadinya perubahan kondisi sosial dan mempengaruhi status gizi anak. Terlebih, ada pembatasan terhadap akses ekonomi.
Itu jelas berpengaruh terhadap akses konsumsi dan pembatasan akses pelayanan kesehatan. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan jumlah kasus stunting karena terjadi penurunan status gizi anak.
Karena itu, pada kegiatan Konvergensi Stunting, Yulianto mengajak semua pihak bergerak secara terpadu. Bersama-sama memberikan intervensi untuk pencegahan stunting demi menyelamatkan kualitas SDM generasi.
“Kita bersinergi mengatasi permasalah status gizi dalam masa pandemi dan pasca pandemi Covid-19,” katanya.
Di sela-sela konvergensi stunting, ada juga penyerahan secara simbolis bantuan masker kain dari Kementerian Kesehatan.
Kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada tenaga kesehatan (nakes) yang telah berperan secara aktif dalam penanganan Covid-19. Penghargaan diberikan kepada 14 nakes oleh Sekda Syaifullah.