FaktualNews.co

Masalah Kemacetan di Pelabuhan Kalianget-Talango, Ini Solusi DPRD Sumenep

Peristiwa     Dibaca : 928 kali Penulis:
Masalah Kemacetan di Pelabuhan Kalianget-Talango, Ini Solusi DPRD Sumenep
FaktualNews.co/ Supanji/
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep, Akis Jasuli.

SUMENEP, FaktualNews.co – Persoalan kemacetan di Pelabuhan Kalianget-Talango, Sumenep, hingga kini masih belum menemui solusi. Padatnya penumpang kapal yang tidak sebanding dengan jumlah jasa angkutan dinilai salah satu pemicu kemacetan.

“Karena hanya dua armada yang beroperasi, itu menyebabkan transportasi di pelabuhan tersebut sering macet,” kata Ketua Fraksi NHS DPRD Sumenep, Akis Jasuli, Rabu (18/11/2020).

Sejauh ini, lanjut politisi Nasdem tersebut, dibutuhkan terobosan baru untuk mengantisipasi masalah kemacetan di pelabuhan Kalianget-Talango.

“Harus mulai ada pencanangan pembangunan jembatan penghubung sebagai solusinya. Misal belum bisa, iya harus ada penambahan armada lagi. Paling tidak pemerintah sudah mulai memikirkan ke arah ini,” imbuhnya.

Anggota Komisi II ini menambahkan, bentuk koreksi soal kemacetan tersebut setidaknya bisa dijadikan langkah awal oleh Pemkab Sumenep sebelum masuk tahun 2021. Sebab, persoalan kemacetan di jalur transportasi laut itu sebenarnya merupakan masalah klasik yang belum ada solusi hingga saat ini.

“Paling tidak, pemerintah harus turun langsung ke lapangan secara inten. Jangan selalu menunggu desakan dari masyarakat atau legislator,” kritiknya.

Meski demikian, politisi muda partai besutan Suryo Paloh ini juga mengapresiasi soal beberapa langkah yang telah dilakukan oleh Pemkab melalui dinas terkait.

“Selama ini masih belum begitu signifikan. Namun, kami juga mengapresiasi langkah yang sudah diambil oleh pemerintah,” tegasnya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Agustiono Sulasno mengatakan, kemacetan di pelabuhan Talango-Kalianget tersebut tidak terjadi setiap hari, melainkan insidentil.

“Sementara ini penyebrangan Talango-Kalianget itu sudah ditambah satu kapal lagi. Ada tiga yang beroperasi,” sebutnya.

Agus menambahkan, jika dalam kondisi padat tiga kapal akan dioperasikan. Akan tetapi, jika dalam kondisi biasa, dua kapal dinilai sudah cukup.

“Waktu biasa dua kapal saya rasa cukup. Kecuali memang padat penumpangnya,” tandasnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin