Bertahan di Tengah Pandemi, Gadis Pasuruan Produksi Kripik Jamur Beromzet Rp 10 Juta/Bulan.
PASURUAN, FaktualNews.co – Di tengah Pandemi Covid-19, tak sedikit usaha mikro kecil dan menengah (UKM) di Pasuruan yang mampu bertahan, bahkan berkembang.
Seperti usaha budidaya dan olahan jamur tiram Rumah Jamur Yeye di Desa Gajahbendo, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, yang tergolong sukses.
Usaha yang bermodal awal Rp 1 juta sejak 2018 lalu, kini terus berkembang. Bahkan omzetnya mencapai puluhan juta rupiah per bulan. Selain itu, pemasarannya bisa tembus di pasar modern hingga diekspor ke Rusia.
Produksi Rumah Jamur Yeye ini mempunyai beberapa produk olahan, yakni keripik jamur tiram dengan berbagai varian rasa, nuget jamur dan es jamur.
Pemilik usaha, Wahyu Dwi Cahyani (31) menjelaskan, usaha yang ia jalani berawal dari budidaya jamur tiram rumahan, dengan lahan seadanya.
“Usaha ini kami lakukan sejak 2018 dengan modal Rp 1 juta juga banyaknya jamur dari para petani yang menumpuk untuk sulit dipasarkan. Selanjutnya ada saran dari teman agar membuat olahan berbahan jamur tiram,” katanya, Sabtu (21/11/2020).
Sedangkan untuk merek produk kripik jamur Yeye, kata dia, secara legalitas sudah mendapatkan audit dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan PIRT level 1.
“Secara legalitas, produk kami telah lolos audit Dinkes PIRT Level 1 dan untuk label halal MUI dan BPOM saat ini dalam pengurusan,” papar Cahyani.
Untuk omzet pemasaran itu sendiri, Yuni menambahkan omzet pemasaran kripik jamur sudah merambah di pasar modern dan sudah tersebar di beberapa kota.
“Kami bisa menembus 10 juta perbulan dari pasar modern juga beberapa kota yakni Sidoarjo, Surabaya, Jawa Tengah dan juga Jakarta. Serta menembus pasar ekspor ke negara Rusia,” imbuhnya.