Peristiwa

Jelang Pelantikan Sekdes Kepuhanyar Mojokerto, Muncul Isu Kecurangan Saat Seleksi

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Menjelang Pelantikan Sekretaris Desa (Sekdes) dan Kaur Keuangan Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, muncul rumor adanya kecurangan dan jual beli jawaban senilai Rp 400 juta pada saat seleksi ujian Sekdes.

Isu tersebut ramai diperbincangkan masyarakat setempat setelah ditemukan beberapa selebaran dengan judul ‘KEPUH ANYAR BERGEJOLAK’.

Adapun isi dari selabaran itu, sebagai berikut :

“Menjelang pelantikan Sekdes yang akan datang akan terjadi kontroversi, karena penuh kecurangan, pembelian jawaban ujian Sekdes yang dimenangkan oleh Fidi Hari Septiani dengan beli jawaban sebesar Rp. 400 Juta. Hal ini telah terungkap dari ucapan keluarga terkait. Apakah ini harus dibiarkan masa????”, demikian isi selebarannya.

Warga Dusun Pasinan, Desa Kepuhanyar, berinisial SD mengaku baru mengetahui informasi ditemukannya selebaran adanya anggapan kecurangan melalui media sosial.

“Saya mendapat informasi dari grup WA hari ini tadi. Saya btidak tahu persis kapan ditemukannya, tapi sudah menyebar itu di grup WA,” jelasnya dikonfirmasi FaktualNews.co, Senin (23/11/2020).

Menurut SD, tidak hanya selebaran anggapan ada praktek kecurangan saja. Namun ia membeberkan juga tersebar nilai hasil ujian seleksi Sekdes. Bahkan ia menilai ada sedikit kejanggal terkait dengan nilai hasil seleksi.

“Kalau dari nilai memang terlihat sudah tidak wajar. Dia (Fidi) ada yang mendapat 100 loh. Total nilai keselurahannya pun jauh dengan peserta lain,” tegasnya.

Dari data yang diterima, Sekdes terpilih, Fiddy Hari Septiawati, mendapat perolehan nilai dengan total 468. Rinciannya, materi agama mendapat 96, materi Bahasa mendapay 96, materi IP mendapat 84, materi PU mendapat 92, dan materi Matematika mendapat 100.

Kepala Desa Kepuhanyar, Slamet membantah adanya anggapan kecurangan dan pembelian jawaban seleksi sekdes sebagaimana tertulis di selebaran. Menurutnya, itu merupakan hoaks.

“Gak ada bos, Kepuhanyar tetap kondusif dan berita itu semuanya hoaks,” jawabnya singkat.

Camat Mojonyar, Amsyar Azhari Siregar membenarkan telah ditemukan selebaran-selaberan tersebut. Namun, ia baru mengetahui hari Senin ini.

“Itu ulah orang tidak bertanggungjawab. Semua sudah kita laksanakan sesuai prosedur yang sangat baik. Saya sudah laporan ke Muspika dan akan ditelusuri penyebar selebaran yang tidak bertanggung jawab itu,” ujarnya.

Amsyar menganggap selebaran kertas itu serupa surat kaleng-kaleng dari oknum yang kemungkinan ingin membuat Desa Kepuhanyar tidak kondusif.

“Belum diketahui yang membuat. Kalau memang yang membuat punya bukti, lebih baik mengklarifikasi secara langsung. Daripada membuat situasi tidak kondusif,” tegasnya.

Ditambahkannya, saat ini ia telah berkoordinasi dengan pihak Polsek Mojoanyar untuk menyelasaikan hal ini.

“Polsek sudah tahu. Ya untuk sementara ini kita biarkan dululah. Nantikan hilang-hilang sendiri isunya. Kemudian untuk tanggal pelantikannya.saya belum tahu, masih menunggu surat dari Panitianya,” paparnya.