Peristiwa

Perpustakaan Situbondo Buka Layanan Onsite dengan Prokes Ketat

SITUBONDO, FaktualNews.co-Di tengah pandemi Covid-19, Kantor Perputakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Situbondo, membuka layanan onsite atau pembukaan fasilitas layanan di perpustakaan.

Layanan onsite itu merupakan inovasi pelayanan tujuh hari kerja masyarakat puas (Pantura Mas), dan dibuka sejak 19 Oktober 2020 lalu. Namun, Perpusda Kabupaten Situbondo menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Situbondo, Basuki mengatakan, layanan onsite tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, juga ada pembatasan kunjungan. Yaitu pukul 07.00-13.00 pada Senin-Kamis.

Sedangkan Hari Jumat layanan dibuka pukul 07.00-11.00. Kemudian Hari Sabtu dan Minggu, buka dari pukul 08.00 sampai 14.00 WIB.

“Layanan onsite ini juga berlaku di Perpustakaan RTH (ruang terbuka hijau) Asembagus, yang merupakan cabang Perpusda Situbondo,” kata Basuki, Senin (23/11/2020).

Menurutnya, untuk layanan online, Perpusda Situbondo mengembangkan layanan perpustakaan digital melalui aplikasi E-Pusda Situbondo.

E-Pusda mengoleksi 140 eksemplar buku. Basuki mengatakan, E-Pusda ada sejak 2017. Sampai sekarang belum ada penambahan koleksi buku karena keterbatasan anggaran.

“Layanan E-Pusda bisa diakses seluruh masyarakat Situbondo dengan cara mendownload aplikasinya di playstore, kemudian mendaftar jadi anggota,” ujar Basuki.

Basuki menegaskan, pihaknya juga membuka layanan Halo Pustakawan. Yaitu layanan informasi tentang perpustakaan dari pustakawan berupa penelusuran informasi perpustakaan, penelusuran data perpustakaan, penelusuran koleksi perpustakaan, dan layanan kerjasama perpustakaan.

Terdapat 17 lembaga (perpustakaan) yang telah melakukan perjanjian kerjasama dengan Perpusda Situbondo selama pandemi ini.

“Bentuk kerjasamanya antara lain, peningkatan kualitas SDM perpustakaan melalui monitoring dan pembinaan, layanan mobil perpustakaan keliling, pinjam pakai buku, dan layanan kunjungan siswa,” tambah Basuki.

Di samping itu, Perpusda juga telah melaksanakan kegiatan pengembangan minat baca. Seperti replikasi literasi di obyek wisata, pameran buku, workshop perpustakaan, penelusuran naskah kuno, serta lomba-lomba minat baca.

Basuki berharap, fungsi perpustakaan berjalan dengan baik. Yaitu jadi pusat pengembangan ilmu, menjadikan masyarakat pintar dan berwawasan tanpa harus membayar mahal.

“Kesan perpustakaan sebagai gudang buku tanpa ada aktivitas pengembangan budaya baca di dalamnya harus kita buang jauh-jauh,” katanya.

Layanan onsite Perpusda Situbondo sejak April lalu. Basuki mengatakan, selama layanan tutup, dilakukan berbagai kegiatan pembenahan. Seperti penyiangan buku, penjajaran buku dan stockopname.

“Kegiatan ini dilakukan guna memudahkan pemustaka untuk mengakses informasi dengan cepat, tepat dan akurat,”pungkasnya.

#Ingat Pesan Ibu