BANYUWANGI, FaktualNews.co – Untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di wilayahnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi pada 2021, tahun depan, tetap memprioritaskan pembangunan infrastruktur sumber daya air.
Demikian disampaikan Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby, menjawab pertanyaan soal program prioritas tahun depan di kantornya, Selasa (24/11/2020).
Sumber daya air yang dimaksud Riza tidak hanya sebatas air untuk kebutuhan pertanian, tetapi juga air bersih dan air minum. Hal itu karena, menurutnya, tupoksi bidang air bersih dan air minum masuk di Dinas PU Pengairan.
“Cuman kita mau mencoba bagaimana ada perhatian yang lebih baik terutama untuk penyediaan air minum. Karena secara tupoksi air bersih ada di Dinas Pengairan,” kata Riza.
Dalam mencapai target ini, jeals Riza, pihaknya berharap bisa berkolaborasi dengan kelompok masyarakat yang menjadi mitra kerja Dinas Pengairan. Mulai dari Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam).
“Karena pelayanan di tingkat bawah kita membawa air hingga proses distribusi. Sedangkan di pelayanan bagaimana membagi ke anggotanya. Kalau air irigasi itu ada Hippa, sedangkan air bersih ada Hippam,” imbuhnya.
Dijelaskannya, Hippa dan Hippam ini merupakan bagian pelayanan masyarakat, sehingga nantinya dalam pengadaan air bersih terutamanya sangat dibutuhkan masukan dari Hippam.
Apalagi, lanjut dia, selain mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) irigasi, PU Pengairan Banyuwangi pada tahun ini juga mendapatkan bantuan dana alokasi khusus untuk pengadaan air bersih.
Nantinya ada sekitar tujuh lokasi yang akan dibangun menggunakan DAK irigasi, sedangkan DAK air bersih diperuntukkan di satu lokasi, tepatnya di wilayah Kecamatan Licin. “Harapannya tahun 2021 sudah bisa selesai,” sambungnya.
Pihaknya berharap agar kedepannya ada dukungan dari masyarakat. Karena dalam menjalankan tupoksinya di bidang pelayanan, Dinas Pengairan juga memiliki keterbatasan.
“Dalam artian umpama ada sampah ataupun yang menghalangi jalannya arus air, masyarakat turut membantu menangani. Karena kita juga terbatas, apalagi wilayah Banyuwangi sangat luas sekali,” pungkasnya.