FaktualNews.co

Kelompok Houthi Serang Kilang Minyak Arab Saudi di Jeddah

Internasional     Dibaca : 689 kali Penulis:
Kelompok Houthi Serang Kilang Minyak Arab Saudi di Jeddah
FaktualNews.co/Istimewa
Seorang pria terlihat melintas setelah serangan di fasilitas minyak Saudi Aramco di kota Jeddah di Laut Merah, Arab Saudi pada 24 November 2020. (arabnews.com)

RIYADH, FaktualNews.co – Fasilitas kilang minyak di kota pelabuhan Jeddah diserang kelompok Houthi beberapa setelah pihak kerajaan Arab Saudi selesai menjadi tuan rumah KTT G20 secara virtual pada Senin (23/11/2020)

Dilansir VOA Indonesia, Associated Press, Selasa (23/11/2020), melaporkan kerajaan mengakui serangan itu beberapa jam kemudian. Video ledakan kecil di fasilitas Saudi Arabian Oil Co. di Jeddah telah beredar di media sosial sepanjang hari dan foto satelit mengkonfirmasi kerusakan di situs tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Energi yang tidak disebutkan namanya mengatakan sebuah proyektil menghantam tangki bahan bakar di stasiun distribusi Jeddah dan menyulut api sekitar pukul 03.50 waktu setempat.

Kolonel Turki al-Maliki, juru bicara koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi yang didukung Iran di Yaman, menyalahkan para pemberontak atas “serangan pengecut yang tidak hanya menargetkan kerajaan, tetapi juga menargetkan pusat saraf pasokan energi dunia dan keamanan ekonomi global.”

Jenderal Yehia Sarie, juru bicara militer Houthi, mencuit pada Senin (23/11/2020) pagi bahwa pemberontak menembakkan rudal jelajah Quds-2 baru di fasilitas itu. Dia mengunggah gambar citra satelit yang cocok dengan tangki-tangki Aramco di Jeddah

Fasilitas itu berada tepat di tenggara Bandara Internasional King Abdulaziz Jiddah, sebuah lapangan terbang utama yang menangani jemaah haji Muslim yang masuk dalam perjalanan ke Mekah terdekat.

Sebuah foto satelit dari Planet Labs Inc. yang kemudian diterbitkan oleh TankerTrackers.com menunjukkan kerusakan pada salah satu tangki di pabrik massal dan apa yang tampak seperti busa pencegah kebakaran di tanah di dekatnya.

Saudi Aramco, raksasa minyak kerajaan yang sekarang sebagian dari nilainya yang diperdagangkan secara publik di pasar saham, tidak menanggapi permintaan komentar. Sahamnya sedikit naik pada Senin (32/11) di bursa saham Tadawul Riyadh karena harga minyak mentah tetap stabil di atas $ 40 per barel.

Serangan tersebut terjadi tepat setelah kunjungan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke kerajaan untuk melihat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, sebuah pertemuan yang dilaporkan juga dihadiri oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kerajaan itu juga baru saja menjadi tuan rumah KTT G-20 tahunan, yang berakhir Minggu (22/11).

Koalisi yang dipimpin Saudi telah memerangi Houthi sejak Maret 2015, beberapa bulan setelah pemberontak merebut ibu kota Yaman, Sanaa. Perang telah menemui jalan buntu sejak itu, sementara Arab Saudi menghadapi kritik internasional atas serangan udaranya yang menewaskan warga sipil.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
VOA Indonesia