FaktualNews.co

Launching Film “Putri Nareswari, Kembang Panawijen” Cikal Bakal Kerajaan Singhasari

Hiburan     Dibaca : 1006 kali Penulis:
Launching Film “Putri Nareswari, Kembang Panawijen” Cikal Bakal Kerajaan Singhasari
FaktualNews.co/Joko Kurniawan/
Launching film "Putri Nareswari, Kembang Panawijen"

MALANG, FaktualNews.co – Rumah Produksi Visual Artis Sinema (VAS) Entertaint Malang, telah berhasil membuat suatu karya film kearifan lokal yang mengangkat nilai sejarah di Bumi Arema.

Film tersebut berjudul “Putri Nareswari, Kembang Panawijen” yang telah launching pada Rabu (25/11/2020) sore di Museum Mpu Purwa, Kota Malang.

Cerita film ini diawali dari desa Panawijen (Polowijen), kawasan cikal bakal Kerajaan Singhasari.

Dipaparkan oleh direktur utama VAS Entertaint Malang, Sugeng Riyanto, S.H bahwa film ini menceritakan tentang sejarahnya Putri Ken Dedes yang notabene adalah cikal bakal atau ibunya raja-raja nusantara.

“Telah diketahui bahwa film tentang Ken Dedes dan Ken Arok sudah banyak dibuat di Indonesia, kami sebagai masyarakat Malang timbul ide untuk memperkenalkan kisah atau sejarah yang awal mulanya (cikal bakal) dari Malang ini” kata Sugeng.

Selain mengangkat budaya dan sejarah di Malang, film ini juga dibuat agar bisa memberikan edukasi kepada para generasi muda.

“Edukasi berupa pendidikan moral juga ingin kita sampaikan kepada para generasi muda, seperti tembang macopat yang tadi ditampilkan. Saya membayangkan ketika nenek moyang kita dahulu duduk bersimpu menembang seperti yang ada di cuplikan film ini. Selain itu ada juga cuplikan ketika Ken Dedes memberikan wejangan atau nasehat kepada adik-adik kecil,” jelas Direktur VAS ini.

“Saya ingin di kehidupan nyata seperti inilah kesopanan, kesantunan dan keluhuran yang bisa diterapkan anak-anak generasi muda ini. Maka melalui film ini mungkin kami bisa memberikan edukasi kepada mereka untuk mengenal budi luhur kita,” imbuhnya.

Untuk diketahui, shooting film ini memakan waktu kerja efektif selama kurang lebih dua minggu. Sementara dalam pengerjaan filmnya memakan waktu selama lebih dari satu bulan.

Lokasi shooting untuk mendukung film bertemakan sejarah ini diantaranya adalah Gunung Kawi, Gunung Mujur, Kampung Dolanan Polowijen, Lembah Tumpang, Coban Jahe, dan sebagainya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Tags