JEMBER, FaktualNews.co – Ratusan perahu nelayan di Pantai Pancer, Kecamatan Puger tidak melaut dalam beberapa hari terakhir akibat cuaca yang tak bersahabat selama tiga pekan terakhir.
Untuk memenuhi stok para pedagang terpaksa mendatangkan stok ikan dari Kabupaten Probolinggo dan Banyuwangi.
Salah seorang nelayan Catur mengatakan, selama 3 pekan belakangan ini dia dan banyak nelayan lain tidak melaut.
“Kondisi ini terjadi, sejak angin barat datang, juga disertai curah hujan cukup tinggi,” kata Catur saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Minggu (29/11/2020).
Catur juga mengungkapkan, jikalau nekat melaut, hasil tangkapan ikan pun tidak sesuai harapan.
“Untuk ikan jenis tongkol dan benggol juga jarang tertangkap. Ya mungkin faktor cuaca itu. Kami nyebutnya paceklik, atau sepi, kekurangan stok ikan,” katanya.
Musim baratan, jelas Catur, biasanya terjadi pada bulan-bulan tertentu dalam setahun. “Biasanya terjadi pada Bulan Desember hingga berahir Mei. Itu musim paceklik bagi nelayan, tak bisa melaut akibat cuaca yang membahayakan,” katanya.
Salah satu pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan Puger, Misnatin mengatakan, harga ikan menjadi terdampak akibat merosotnya stok ikan sejak nelayan tak melaut di musim baratan saat ini.
“Untuk harga sekarang mahal karena kondisi ini (cuaca ekstream). Per kilogram Rp 30 ribu sekarang, dari harga normal Rp 15 ribu,” ujarnya.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan stok ikan, lanjutnya, mengambil dari kabupaten tetangga. “Ya kita biasanya ambil dari Kabupaten Probolinggo dan Banyuwangi,” ujarnya.