LUMAJANG, FaktualNews.co-Erupsi Semeru mengakibatan kerugian materi yang cukup besar. Di Dusun Sumbersari, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo saja, tercatat kerugian sementara mencapai Rp 1 miliar.
Bagian Bidang Pendidikan Dan Latihan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Lumajang Peltu (Pur) TNI-AD Sugiono, asesmen sementara oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Lumajang dalam hari pertama, identifikasi kerugian di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang kerugian meliputi:
1. Padi 15,76 ha @ 6 jt = Rp. 94.560.000,00
2. Cabe merah 10,23 ha senilai Rp. 613.800.000,00
3. Salak umur 6 th. 0.5 ha senilai 30 jt
4. 4 ekor sapi senilai 69 jt
5. 3 ekor kambing senilai Rp. 750 rb
6. Jides th 2013 senilai Rp. 82 jt
7. Kerusakan pipanisasi 2015 Rp 82 jt
8. Kerusakan pipanisasi 2017 Rp 65 jt.
Dijelaskan mantan prajurit Yonif 527/BY itu, asesmen di wilayah terdampak lainnya seperti untuk Curah Koboan belum bisa diidentifikasi karena akses jalan terputus.
“Untuk Curah Koboan belum dilakukan asesmen, kami terkendala akses jalan putus,” ucap pria yang kenyang penugasan di Timor Timur.
Personel yang di lokasi, imbuh Sugiono ditarik ke posko pengungsian untuk evaluasi yang harus dilakukan secepatnya, terkait adanya personel tambahan dari Basarnas Pos Jember guna mempercepat proses asesmen dan pembagian tugas.
“Tim yang ada kita tarik untuk evaluasi dan besok kita akan bagi tugas dengan teman-teman dari Basarnas pos Jember,” cetus Sugiono yang sedang memimpin personel TRC BPBD.
Informasi di tempat pengungsian dari Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD kabupaten Lumajang Mohammad Wawan Hadi Siswoyo, penguatan personel ditambah dari Basarnas Jawa Timur dan BPBD Provinsi Jawa Timur.
“Ada tambahan kekuatan personel dari Basarnas Jawa Timur dan BPBD Provinsi Jawa Timur,” pungkas Wawan Hadi.