Peristiwa

Material Semeru Hanyutkan 10 Alat Berat dan 2 Dumptruck, 1 Operator Hilang

LUMAJANG, FaktualNews.co-Muntahan material vulkanik dari puncak kawah Gunung Semeru ke aliran sungai di bawahnya telah menyeret sepuluh unit alat berat, dua unit dumptruck.

Selain itu seorang pekerja operator alat berat asal Kabupaten Probolinggo dilaporkan hilang dan kini masih dalam pencarian tim gabungan, Selasa (1/12/2020).

Kepada Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Setiyawan mengatakan hasil asesmen hari pertama akan dievaluasi untuk membagi SRU (Search and Rescue Unit) tim gabungan pencarian yang terbantukan dari Basarnas Pos Jember, Basarnas Jawa Timur dan BPBD provinsi Jawa Timur.

“Kita akan bagi tugas karena sampai detik ini seorang yang hanyut bersama datangnya material belum ada informasi,” kata Setiyawan di lokasi pengungsian Kamarkajang, Selasa (01/12/2020).

Karena kondisi tumpukan material vulkanik masih ribuan meter kubik pada kawah Junggringsaloko, Setiyawan meminta agar siapapun lebih berhati-hati.

Karena bisa sewaktu-waktu datang hujan deras di seputaran puncak gunung berketinggian 3.676 Mpdl itu membawa material mengalir ke bawah.

“Imbauan, agar masyarakat mmematuhi karena material vulkanik beribu-ribu meter kubik siap menggelontor ke aliran sungai,” kata Seiyawan.

Untuk kerugian materi secara keseluruhan belum bisa dipastikan karena asesmen masih mendata dari titik-titik terdampak bencana alam Semeru.

Bagi masyarakat agar senantiasa mentaati peraturan pemerintah selain karena hujan abu juga menjaga protokol kesehatan.

“Saran bunda (Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati-red) agar semua yang terlibat menggunakan masker dan sudah disiapkan beratus-ratus masker,” ucap pengurus IPSI Cabang Lumajang.

Dijelaskan Setiyawan terhadap bencana alam tersebut telah didirikan posko di lapangan Kamarkajang kecamatan Candipuro sebagai posko utama pengungsi.

Selain itu ada posko unit di Desa Oro-Oro Ombo, Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dan beberapa titik lainnya.

“Pos pengungsian sudah dilihat langsung bupati dan Wakil Bupati Lumajang untuk memastikan kenyamanan pengungsi,” tandas Setiyawan.

Instansi yang terlibat di hari pertama, menurut Setiyawan, di antaranya PMI, Dinas Sosial, Dishub, Satpol PP, Basarnas Pos Jember, Polri dan TNI serta komunitas jip dan lainnya.

Mereka terus melakukan koordinasi dengan BPBD sebagai lembaga koordinator penanganan.