SURABAYA, FaktualNews.co-Unjuk rasa di depan rumah orang tua Mahfud MD di Pamekasan oleh massa yang mengatasnamakan Umat Islam Pamekasan, diselidiki Polda Jawa Timur bersama Polres Pamekasan.
Penyerangan rumah Ibunda Mahfud MD ini terjadi pada Selasa (1/12/2020) sore kemarin.
Sebelum mendatangi rumah orang tua Mahfud MD, massa yang menggunakan pakaian serba putih ini melakukan aksi unjuk rasa di depan Polres Pamekasan.
Pasca-aksi itulah ratusan massa ini kemudian mengepung rumah orang tua Menkopolhukam Mahfud MD yang tepat berada di pinggir jalan raya.
Dengan adanya kejadian itu, warga yang berada di sekitar rumah orang tua Mahfud MD sempat panik dan ketakutan. Namun, massa tersebut hanya bertahan lima menit di lokasi tersebut, sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah orang tua Mahfud MD.
Sebanyak kurang lebih 100 massa yang berkumpul di depan rumah orang tua Menkopolhukam Mahfud MD tersebut berteriak-teriak memanggil nama Mahfud MD. Atas kejadian itu, aparat kepolisian bertindak cepat.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya video yang sempat viral tentang adanya massa yang datang ke rumah ibunda Mahfud MD.
Menurutnya, massa ini sebenarnya massa cair. Setelah mengemukakan pendapat dalam aksi solidaritas terhadap RS yang ada di Jakarta. Setelah mengemukakan pendapat, massa ini bubar dengan tujuan yang berbeda-beda.
Saat tepat berada di depan rumah orang tua Mahfud MD, massa tiba-tiba mendatangi rumah tersebut dan massa berteriak-teriak di depan pagar rumah.
“Massa itu tujuan sebenarnya bukan ke sana, tetapi itu massa cair, dimana mereka sebenarnya usai melakukan aksi solidaritas. Dan kebetulan rumah ibunda Bapak Mahfud MD tepat di pinggir jalan dan massa berteriak-teriak,” ucap Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Rabu (2/12/2020) sore.
Saat itu Polres Pamekasan Madura sudah melakukan langkah-langkah persuasif dan preentif, sehingga massa membubarkan diri.
Polda Jawa Timur sendiri sangat menyesalkan atas adanya peristiwa tersebut, padahal Jawa Timur saat ini dalam kondisi aman dan kondusif.
“Kami sangat menyesalkan adanya peristiwa tersebut, karena situasi dan kondisi Jatim saat ini aman dan kondusif,” pungkas Truno.