JEMBER, FaktualNews.co-Terkait dugaan adanya data ganda sejumlah 85.848 orang dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang diterbitkan KPI Jember, Komisioner KPU Bagian Perencanaan Data dan Informasi Ahmad Hanafi mempersilakan masyarakat atau tim pemenangan paslon tertentu untuk melakukan pengujian data pada DPT tersebut.
KPU Jember memastikan tidak ada data ganda dalam DPT tersebut, pasalnya proses mendapatkan data itu, terdiri dari beberapa elemen dan sudah melewati tahapan uji data.
“Terkait opini adanya data ganda, kami persilakan untuk melakukan uji data (DPT) milik kami. Jika punya data diduga ganda itu, sebaiknya disandingkan dengan data kita,” kata Hanafi dikonfirmasi, Jumat (4/12/2020) sore.
Hanafi menjelaskan, dari hasil uji data tersebut, disandingkan temuan dugaan data ganda itu. Ini untuk memastikan apakah data ganda itu identik.
“Karena dari data yang kami peroleh, pada data pemilih elemennya (untuk pengujian) ada banyak. Ada (berdasarkan) NKK (Nomor Kartu Keluarga), NIK (Nomor Induk Kependudukan), status perekaman, data alamat, mencoblos di TPS mana, dan lain-lain,” sebutnya.
Sehingga jikalau ditemukan nama sama, akan tetapi NKK dan NIK beda, katanya, masih belum bisa dikatakan sebagai data ganda.
“Pastinya berarti mengarah ke data yang beda. Ada nama, NIK sama, NKK beda, berarti juga merujuk pada data yang beda. Tidak kemudian data itu misal nama merujuk pada orang yang satu (sama),” jelasnya.
Mantan jurnalis televisi ini berdalih, data DPT yang resmi diterbitkan KPU Jember sudah melalui tahapan uji dengan sejumlah tahapan.
“Data pemilih kita itu sudah kita uji, melalui tahapan yang kita sebut flat 1, 2, 3, dan 4 untuk menguji itu. Kalau nama sama ya sa’arat-arat (banyak, red). Kemudian dengan data NKK, NIK dan nama itu kita sandingkan, maka akan muncul,” katanya.
Jika sama, sambungnya, akan menunjukkan data ganda. Tapi jika tidak, akan memunculkan keterangan salah atau error data.
“Intinya banyak variabel yang menentukan apakah data itu ganda, (jika) merujuk pada nama yang sama. Misal (nama) Abdul Azis banyak nama itu, tahun kelahiran sama, itu banyak, (tetapi) kita cek dari elemen-elemen yang ada (tidak data ganda),” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim IT Pemenangan Paslon 02 Haji Hendy Siswanto – Gus Firjaun mengaku menemukan dugaan adanya 85.848 data ganda dalam DPT yang dikeluarkan oleh KPU Jember.
DPT yang diduga data ganda itu, nantinya digunakan pada Pilkada 2020 yang digelar tanggal 9 Desember besok.
Untuk memastikan dugaan data ganda itu, pihak tim pemenangan menyampaikan untuk datang ke KPU Jember dan meminta klarifikasi.
“Kami temukan ada sebanyak 85.848 data ganda dari DPT itu. Itu dari hasil kerja IT kami yang bekerja ekstra,” kata anggota Tim Pemenangan Paslon 02, Muhammad Jaddin Wajad.