JEMBER, FaktualNews.co – Apa yang dialami pemuda 20 tahun, Hilman , ini remeh tapi membuat panik. Cincin kesayangan yang melingkar di jari manisnya, sejak sepekan terakhir tak bisa lepas. Jari manisnya mengalami infeksi dan direkomendasikan untuk amputasi.
Tak ingin kehilangan jari manisnya, pemuda Desa Pakisan, Kabupaten Bondowoso itu pun meminta bantuan ke Mako Damkar di Jalan Danau Toba, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
“Pemuda itu pekerjaannya sebagai kuli bangunan. Kalau dari pengakuannya, saat sedang mengaduk semen, sambil memakai cincin. Jadinya cincin melekat dan tidak bisa dilepaskan. Kejadian itu sejak seminggu yang lalu katanya,” ujar anggota Damkar Mako Pemkab Jember, Hari Asrawan, Sabtu (5/12/2020).
Hari mengatakan, saat dilakukan pertolongan, kondisi jarinya membengkak dan luka korban sampai bernanah juga berdarah.
“Mungkin karena infeksi dan cincinnya itu melekat ke kulitnya. Kata korban tadi sempat dibawa ke rumah sakit, dan disarankan untuk diamputasi,” katanya.
Karena takut, korban pun datang ke Jember meminta pertolongan dari petugas Damkar Pemkab Jember.
“Kita kan punya gerinda yang khusus kita pakai untuk kasus-kasus seperti pemotongan cincin. Pelan-pelan kita potong cincinnya dan alhamdulillah bisa lepas. Tapi memang ada luka di jari tangannya,” jelas Hari.
Bahan cincin yang terbuat dari logam nikel itu, kata Hari, diduga mengalami reaksi kimia saat terkena semen. “Jadi malah menempel ke kulitnya dan menyebabkan bengkak itu,” ucapnya.
Setelah cincin berhasil dipotong, selanjutnya korban diantar temannya ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan.
“Khawatir ada infeksi dan butuh penanganan medis, diantar temannya ke rumah sakit. Tapi tadi meskipun bengkak, jarinya masih bisa bergerak, Insyaallah tidak sampai diamputasi,” ujarnya.