FaktualNews.co

Nganjuk Dilanda Longsor dan Banjir, Jalur Utama ke Sedudo Ditutup

Peristiwa     Dibaca : 1069 kali Penulis:
Nganjuk Dilanda Longsor dan Banjir, Jalur Utama ke Sedudo Ditutup
FaktualNews.co/Istimewa
Petugas BPBD Nganjuk di lokasi longsor.

NGANJUK, FaktualNews.co – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Nganjuk sejak sore melongsorkan sebuah tebing di Dusun Bruno, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, pada Sabtu (5/12/2020) malam.

Akibat longsor itu jalur wisata Sedudo lumpuh ditutup total. Demikian juga akes menuju sejumlah desa yakni menuju Dusun/Desa Ngliman, Gilis dan Dukuh Tamanan.

Kepala Bidang Pencegahan/Mitigasi dan Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk, Nugroho, mengatakan, tanah longsor itu terjadi pada sekitar pukul 18.00 WIB di koordinat -7°45.406’S,111°45.591’E.

“Kerugian personil memang nihil. Namun, adanya tanah longsor tersebut menyebabkan kerugian material pada jalan utama ke arah objek wisata Sedudo tertutup material longsor,” kata Nugroho.

Menurutnya bidang yang longsor tersebut panjangnya 10 meter dengan ketinggian tebing 20 meter dan lebarnya 6 meter.

Saat berita ini ditulis, bencana tersebut sudah ditangani oleh tim BPBD Nganjuk, TNI-Polri, Tagana, dan perangkat desa setempat.

Selain longsor, hujan juga mengakibatkan genangan air di 3 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk.

Nugroho merinci, di Kecamatan Rejoso air dengan ketinggian antara 10 hingga 20 sentimeter menggenangi area persawahan yang diperkirakan mencapai 5 sampai 10 hektare. Jebolnya tanggul sungai di dua juga mengakibatkan luapan air di persawahan di di Dusun Bulurejo Desa Mojorembun. Ketinggian airnya mencapai 50-70 sentimeter.

Kemudian di Desa Prayungan Kecamatan Lengkong ketinggian air 10 hingga 20 sentimeter di jalan raya dan halaman rumah warga. Genangan air akibat dari luapan sungai Jurangdandang.

Selanjutnya, banjir juga terjadi di Desa/ Kecamatan Gondang. Air menggenangi jalan raya depan kantor Kecamatan dengan ketinggian 20 hingga 30 sentimeter.

Banjir tersebut akibat dari selokan air yang tidak mampu menampung debit air dan kondisi selokan lebih tinggi dari jalan utama. Namun, secara berangsur-angsur genangan surut.

“Banjir ini sempat mengakibatkan akses jalan tergenang air dan sudah mengalami penurunan,” pungkas Nugroho.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Tags