Roundup
Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia, Vaksinasi Massal Ditarget Februari 2021
FaktualNews.co – 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam.
Pemerintah juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba awal Januari 2021.
Selain vaksin dalam bentuk jadi, bulan ini akan tiba 15 juta dosis vaksin dan Januari 30 juta dosis dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.
Setelah vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech tiba, lantas kapan vaksinasi dimulai dan siapa orang pertama yang akan menerima suntik vaksin tersebut.
Vaksin Covid-19 Prioritas untuk Nakes
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato seperti dilansir dari CNBC Indonesia, pelaksanaan vaksinasi masih harus melalui tahapan evaluasi dari Badan POM guna memastikan aspek mutu dan efektivitas dan fatwa MUI untuk aspek halal.
“Prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang telah diatur secara teknis oleh pak Menteri Kesehatan,” jelasnya.
Penerima Vaksin Prioritas Gratis, Masyarakat Berbayar
Airlangga mengungkapkan untuk para penerima vaksin prioritas dari program pemerintah akan diberikan secara gratis. Sementara untuk masyarakat secara luas akan diberikan dalam program vaksin mandiri secara berbayar.
“Aturan rinci untuk kedua skema tersebut akan segera diterbitkan dalam 1-2 minggu ke depan,” tutur Airlangga.
Vaksinasi Massal Ditarget Awal Februari 2021
Izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac baru bisa diterbitkan pada minggu ketiga atau keempat Januari 2021, seperti yang diungkapkan Kepala BPOM Penny Lukito.
Menurut Pennya hal ini berkaitan dengan data-data yang harus dilengkapi.
Adapun PT Bio Farma selaku pihak yang bekerja sama dengan Sinovac untuk uji klinis vaksin fase akhir di Indonesia menargetkan vaksinasi akan dilakukan pada awal Februari 2021.
“Rencananya minggu pertama Januari 2021 kami memberikan interim report untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan kami targetkan awal Februari bisa diberikan vaksinasi massal,” ujar Direktur utama Bio Farma Honesti Basyir dalam konferensi pers digital pada 25 November 2020.
Artikel ini dilansir dari CNBC Indonesia dengan judul