Begadang Picu Masalah Seks, Termasuk Impotensi
SURABAYA, FaktualNews.co – Manusia butuh keseimbangan untuk menjaga kebugaran fisiknya. Karena itu, dunia kesehatan menganjurkan istirahat yang berbeda sesuai dengan usia. Orang dewasa perlu waktu selama 6-8 jam untuk tidur di malam hari, setiap harinya.
Jika kebutuhan pokok yang satu ini tidak dipenuhi karena begadang misalnya, mekanisme perbaikan tubuh tidak dapat berjalan seperti biasanya. Jika kondisi ini terjadi dalam jangka panjang, berbagai masalah kesehatan akan muncul, termasuk soal seksualitas.
Berikut risiko begadang yang dapat mempengaruhi kualitas hubungan intim pasangan sebagaimana dilansir HelloSehat:
1. Begadang Menurunkan Testosteron
Hormon testosteron berfungsi untuk menjaga kesuburan, membantu produksi sperma, dan mempertahankan gairah seksual pada pasangan.
Lebih dari itu, testosteron juga membantu tubuh dalam meningkatkan masa otot, membantu membakar tumpukan lemak dalam tubuh, serta membantu menjaga kepadatan tulang.
Jika seseorang kurang waktu tidur, hormon yang memiliki banyak fungsi dalam tubuh ini perlahan akan berkurang. Faktanya, pria yang tidur empat jam sehari akan memiliki jumlah testosteron lebih rendah daripada mereka yang tidur selama delapan jam sehari.
2. Begadang Mengurangi Lubrikasi Vagina
Cukup waktu tidur akan membuat organ vagina merespons rangsangan dengan lebih cepat, dibandingkan wanita yang tidur di bawah delapan jam.
Respons rangsangan akan ditandai dengan keluarnya cairan putih sebagai pelumas vagina, agar berhubungan intim menyenangkan dan tidak terasa sakit.
3. Begadang Meningkatkan Risiko Impotensi
Disfungsi ereksi dan waktu tidur merupakan dua hal yang saling berkaitan. Kurang tidur karena memiliki gangguan tidur atau terlalu sering begadang merupakan salah satu faktor gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu terjadinya impotensi.
Hal tersebut akan menyebabkan gairah seks menurun dan tidak bersemangat dalam beraktivitas.
Bukan hanya berpengaruh pada aktivitas seksual pasangan, kurang tidur akan menyebabkan tekanan psikologis meningkat. Tidur merupakan proses fisiologis yang penting bagi setiap manusia.
Secara mental, kurang tidur dapat menyebabkan stres, bahkan depresi. Jika sudah masuk dalam tahap depresi, depresi benar-benar bisa membunuh gairah seks pada seseorang.