JOMBANG, FaktualNews.co – Polres Jombang bersama Kodim 0814 akan memberikan edukasi kepada perguruan pencak silat, setelah insiden bentrokan pesilat dari Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dengan PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) di Mojowarno.
Berdasarkan catatan, bentrok antar pendekar dan kelompok tertentu ini tidak hanya sekali saja terjadi di Jombang. Namun, sudah lebih dari satu kali.
“Kita sudah pernah melaksanakan silaturahmi antar ketua pencak silat, kami akan memberikan edukasi kepada perguruan pencak silat untuk bersama menjaga stabilitas keamanan khususnya di Jombang,” kata Kapolres Jombang AKBP Agung Setyo Nugroho, Selasa (15/12/2020).
Saat disinggung mengenai adanya wacana pemberian panggung pencak dor seperti sudah ada di beberapa daerah lain, Kapolres mengaku tidak menyetujui langkah tersebut. Dia beralasan, wadah itu justru akan membahayakan dan mengganggu keamanan.
“Saya pribadi tidak setuju. Karena akan menggagu kantibmas di Jombang apalagi saat ini masih ada pandemi Covid-19,” tuturnya.
Seperti diiberitakan bentrokan aanggota IKSPI dan PSHT terjadi pada Senin, 14 Desember 2020, sore. Insiden yang terjadi di depan Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno ini dipicu oleh kesalah pahaman. Akibat peristiwa itu, sejumlah anggota PSHT terluka.
Namun, beberapa saat kemudian kedua kubu berhasil didamaikan dalam mediasi yang berlangsung di Mapolsek Mojowarno. Beberapa perwakilan dan sakai masing-masing kelompok hadir dalam pertemuan itu. Mereka juga menandatangani kesepakatan damai.
IKSPI Kera Sakti memberikan santunan untuk tiga anggota PSHT yang menjadi korban penyerangan sebesar Rp11 juta.