Nasional

Pelaku Ekonomi Kreatif Optimistis Bisa Bangkit dari Pandemi

JAKARTA, FaktualNews.co-Ekonomi kreatif tak luput terkena dampak pandemi Covid-19. Kendati begitu, para pelaku ekonomi tetap optimistis mampu bertahan melewati pandemi, dan bahkan bangkit.

Hal itu terungkap saat acara Dialog Produktif bertema ‘Industri Kreatif Melawan Hantaman Pandemi’ yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (15/12/2020).

Lola Amaria, sutradara film menyatakan, tantangan yang berat dirasakan oleh pelaku ekonomi kreatif di lapangan.

“Pekerja film seperti saya dan teman-teman sejak Maret memang tidak boleh melakukan aktivitas pembuatan film. Baru saat mulai memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi, pekerja film mulai berproduksi dalam protokol yang sangat ketat,” ungkap Lola Amaria, sutradara film.

Seperti halnya Lola Amaria, Hanung Bramantyo, juga sutradara film, menyampaikan hal serupa.

“Pada saat pandemi semua berhenti total, ada tiga proyek film saya sebenarnya di tahun ini, yang sudah gala premier tidak jadi tayang di bioskop sampai saat ini. Yang sudah tayang langsung diturunkan karena tidak ada penonton, sedangkan yang sedang proses pengambilan gambar, harus berhenti,” kata Hanung.

Kondisi ini menuntut pelaku ekonomi kreatif untuk adaptif dan melakukan transformasi digital.

Hal ini diungkapkan Lola Amaria. Menurutnya, cepat atau lambat pelaku ekonomi lreatif memang harus beradaptasi dengan digital. Karena menurutnya, bioskop bukan satu-satunya media untuk berkarya bagi pembuat film saat ini.

“Menurut saya ada banyak sekali ide di masa pandemi seperti misalnya tentang hoaks, tentang vaksin, apapun yang berkaitan dengan pandemi yang bisa diproduksi sebagai film edukasi. Platform tidak harus bioskop, bisa televisi, bisa digital, karena mengedukasi masyarakat itu penting,” katanya.

Di saat pandemi ini pula kehadiran Pemerintah sangat dibutuhkan oleh pelaku ekonomi kreatif.

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya membuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bertahan melewati pandemi.

Baik dari kampanye, pelatihan, membuka akses antara pelaku ekonomi kreatif dengan Over-The-Top (OTT), hingga memberikan stimulus ekonomi seperti Bantuan Hibah Pariwisata dan Bantuan Insentif Pemerintah yang telah diluncurkan tahun ini.

Prabu Revolusi, Juru Bicara Kemenparekraf, mengatakan, perhatian Kemenparekraf saat ini adalah memastikan semua pelaku industri memahami protokol kesehatan.

Hingga saat vaksin sudah bisa diakses masyarakat nantinya, ini akan memberikan wajah baru bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Efeknya bisa berdampak kepada hotel yang bisa kembali beroperasi, restauran kembali hidup, bioskop juga kembali buka, dan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) juga bisa kembali dijalankan,” ujarnya pada

Dikatakan, industri ekonomi kreatif mau tidak mau harus beradaptasi dengan protokol kesehatan, ini penting untuk dipahami agar ditanggapi dengan serius.

“Untuk itu kami membuat platform sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) untuk segera diadopsi. Skenario stimulus juga tetap kita pikirkan, di 2020 kita sudah melakukan Bantuan Insentif Pemerintah, di tahun 2021 akan ada perhatian khusus di 16 sub sektor dan sesuai kebutuhan masing-masing sub sektor,” terang Prabu Revolusi.

“Optimisme teman-teman pelaku ekonomi kreatif sangat kita butuhkan agar kita bisa segera bangkit, dan ini perlu kesadaran menjalankan protokol kesehatan. Semakin cepat kita mengendalikan pandemi Covid-19 semakin cepat kita memulihkan kondisi ini, baik sektor Pariwisata maupun Ekonomi Kreatif,” tutup Prabu Revolusi.

Ingat Pesan Ibu