SURABAYA, FaktualNews.co – Penyelam asal Jerman menyerahkan mesin enkripsi Enigma yang dipakai Nazi mengirim pesan berkode selama perang dunia II ke museum untuk direstorasi pada Jumat (11/12/2020).
Mesin Enigma adalah sebuah mesin penyandi yang digunakan untuk mengenkripsikan dan mendekripsikan pesan rahasia.
Enigma dipatenkan oleh insinyur Jerman Arthur Scherbius, dan awalnya digunakan untuk tujuan komersial, tetapi nantinya terkenal karena digunakan oleh tentara dan pemerintah Jerman Nazi sebelum dan selama Perang Dunia II.
Secara teknis, mesin Enigma termasuk keluarga mesin rotor elektromekanik, yang memiliki berbagai model. Nama Enigma diambil dari kata Latin aenigma, yang artinya teka-teki.
Dilansir Secience Alert, mesin kode legendaris itu ditemukan bulan lalu saat mencari jaring ikan yang ditinggalkan di Teluk Gelting di timur laut Jerman, oleh penyelam yang ditugaskan untuk kelompok lingkungan WWF (World Wildlife Fund).
“Seorang rekan berenang dan berkata: ada jaring di sana dengan mesin tik tua di dalamnya,” Florian Huber, penyelam utama, mengatakan kepada kantor berita DPA.
Tim dengan cepat menyadari bahwa mereka telah menemukan artefak bersejarah dan memberi tahu pihak berwenang.
Ulf Ickerodt, kepala kantor arkeologi negara bagian di wilayah Schleswig-Holstein Jerman, mengatakan mesin itu akan dipulihkan oleh para ahli di museum arkeologi negara bagian.
Proses rumit, termasuk proses desalinasi menyeluruh setelah tujuh dekade di dasar laut Baltik, “akan memakan waktu sekitar satu tahun”, katanya.
Setelah itu, Enigma akan dipajang di museum.
Sejarawan angkatan laut Jann Witt dari Asosiasi Angkatan Laut Jerman mengatakan kepada DPA bahwa dia yakin mesin tersebut, yang memiliki tiga rotor, terlempar dari kapal perang Jerman pada hari-hari terakhir perang.
Kecil kemungkinan itu datang dari kapal selam yang ditenggelamkan, katanya, karena U-boat Adolf Hitler menggunakan mesin Enigma empat rotor yang lebih kompleks.
Pasukan Sekutu bekerja tanpa lelah untuk mendekripsi kode yang dihasilkan oleh mesin Enigma, yang diubah setiap 24 jam.
Matematikawan Inggris Alan Turing, yang dipandang sebagai bapak komputasi modern, memelopori tim di Bletchley Park Inggris yang memecahkan kode tersebut pada tahun 1941. Terobosan itu membantu Sekutu menguraikan pesan radio penting tentang gerakan militer Jerman.