FaktualNews.co

Kisah Pilu Nenek di Surabaya Hidup Diantara Tumpukan Sampah

Peristiwa     Dibaca : 1530 kali Penulis:
Kisah Pilu Nenek di Surabaya Hidup Diantara Tumpukan Sampah
FaktualNews.co/Istimewa/
Nenek Suminah tinggal diantara tumpukan sampah di gang sempit Jalan Girilaya Kelurahan Banyu urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Diusianya yang renta nenek Suminah harus tinggal sebatang kara di ruangan kecil yang dipenuhi tumpukan sampah di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ruangan tempat tinggal nenek Suminah tersebut disebut bekas tempat tinggal dokter terletak di gang sempit Jalan Girilaya Kelurahan Banyu urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

Warga Gadukan Utara Nesa Lenggang Pakuan mengatakan, ruangan sempit yang dijadikan tempat tinggal nenek Suminah kondisinya sangat memprihatinkan. Selain dipenuhi tumpukan sampah, disana juga tidak ada penerangan lampu. Sehingga ketika menjelang petang, suasana berubah menjadi gelap gulita.

“Kondisinya gelap, benar-benar gelap. Bau, terus penuh dengan hewan-hewan kecil. Sampah, tumpukan-tumpukan sampah,” ungkap Nesa, Rabu (16/12/2020).

Nesa menceritakan, awal mula perjumpaan dirinya dengan nenek Suminah terjadi setelah ia menerima kabar dari grup aplikasi percakapan, bahwa ada seorang nenek yang tinggal diantara tumpukan sampah di Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.

Ia lantas mencari tahu keberadaan nenek tersebut. Dan benar saja, kondisi sang nenek ketika itu memang sangat menyedihkan.

Tak hanya tinggal diantara tumpukan sampah, akses menuju ke tempat nenek Suminah juga sangat susah. Tak salah jika selama ini kehidupan nenek luput dari perhatian tetangga sekitar.

“Aksesnya itu ndak bisa dibuat untuk jalan dua orang berjalan begitu ndak bisa, harus satu orang. Apalagi pakai sepeda motor, jadi masuk gang paling kecil sekali,” lanjutnya.

Nesa mengatakan, meski lancar berkomunikasi, nenek Suminah mengalami kesulitan berjalan kaki. Untuk berdiri saja, kata Nela, nenek harus meminta bantuan orang lain, apalagi bekerja menyambung hidup.

“Diajak berdiri begitu agak susah, butuh bantuan,” singkat Nesa.

Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah, agar mengevakuasi dan memberikan kehidupan laik bagi nenek Suminah.

“Aku itu pingin pemerintah itu tahu, kalau disini itu ada yang paling membutuhkan,” pinta dia.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul