JOMBANG, FaktualNews.co-Pemkab Jombang memastikan pendirian rumah sakit darurat terealisasi pada awal Januari 2021 mendatang. Lokasinya di gedung Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Pemkab, Jalan Dr Soetomo Jombang.
Upaya ini sebagai salah satu langkah penanganan wabah Covid-19 di wilayah setempat. Sebab, dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, rumah sakit di daerah setempat, utamanya RSUD Jombang selalu kewalahan merawat pasien Covid-19.
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengatakan, sejauh ini Satgas Covid-19 sudah mematangkan persiapan. Rumah Sakit darurat tersebut direncanakan akan mampu menampung sekitar 80 – 100 pasien dengan indikasi paparan Covid-19.
“Kita sudah putuskan, hari ini kita prepare membuat rumah sakit darurat sebagai tambahan. Letaknya di Stikes, tempat yang dulu dipakai untuk isolasi mandiri. Kapasitasnya kita berharap mampu menampung 80-100 orang,” ujar adik kandung mantan Bupati Jombang Suyanto ini, , Kamis (17/12/2020).
Dijelaskan, rumah sakit darurat ini akan dilengkapi dengan segala fasilitas yang memadai layaknya rumah sakit pada umumnya sehingga mampu membuat pasien merasa nyaman.
Menurut Sumrambah, rumah sakit darurat tersebut akan dimanfaatkan untuk merawat pasien dengan indikasi kuat terpapar Covid-19. Baik berstatus terkonfirmasi positif, suspek maupun probable dengan tingkat sedang hingga gawat.
“Untuk pasien sedang ke gawat, jika tetap butuh penanganan yang butuh peralatan di rumah sakit maka mereka akan tetap di rumah sakit,” bebernya.
Seperti diberitakan, Satgas Covid-19 Jombang berencana mendirikan rumah sakit darurat menyusul tingginya angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam kurun beberapa waktu terakhir. Bahkan, tak jarang RSUD Jombang sering kwalahan menanganinya.
Seperti yang disampaikan Direktur RSUD Jombang, Puji Umbaran. dalam sehari (terjadi pada Rabu, 16 Desember 2020) ada sebanyak 26 pasien dengan hasil diagnosa suspek atau probable (orang yang masih dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat, gagal napas ) yang tertahap di ruang Unit Gawar Darurat (UGD) RSUD Jombang lantaran ruang perawatan sudah terisi penuh.
Meski kondisi ini segera teratasi, namun, Rumah Sakit di Jombang sangat membutuhkan ruangan tambahan untuk penanganan pasien dengan hasil diagnosa terpapar virus corona itu.
“Hari ini saja, ini saya juga selesai rapat, di UGD ada 26 orang (pasien) yang tidak bisa masuk. Kami sudah rapat darurat untuk penataan tempatnya sudah ada jalan keluar, nanti sore ada, malam penuh pagi ada, seperti itu,” pungkasnya.