FaktualNews.co – Seorang pemuda asal Jawa Timur nekat berenang menyeberangi laut menggunakan dua buah galon air mineral demi bisa pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Malang, Jatim dari Balikpapan Kaltim karena tidak mempunyai uang.
Pria yang diketahui bernama Dedik Purnomo (27) warga Dusun Putuk Rejo, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang tersebut memakai galon air mineral sebagai pelampung menyeberangi lautan dari Teluk Balikpapan menuju Pulau Jawa.
Galon air mineral itu hanya diikat jadi satu menggunakan kayu kecil sebagai tumpuan tubuh Dedik agar tidak tenggelam saat menyeberangi lautan dari Teluk Balikpapan ke Jawa.
Beruntung Dedik berhasil ditemukan warga usai melihat korban mengapung di Teluk Balikpapan persis di Pelabuhan Chevron Balikpapan Kota selama tiga jam.
Melihat itu, warga pun langsung berteriak dan mengatakan ada korban tenggelam. Personel Polsek Pelabuhan Semayang yang mendapat informasi pun langsung melakukan evakuasi.
Bersama dengan warga, menggunakan speed, korban pun akhirnya dibawa ke daratan dan selanjutnya dibawa ke kantor kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan.
Saat diselamatkan, korban tengah terapung dengan kondisi galon mengikat tubuhnya. Korban sudah mengapung sekitar 300 meter dari dermaga Pelabuhan Chevron Semayang Balikpapan.
“Kita dapat informasi dari warga (operator speedboat). Bahwa ada orang tenggelam. Kita koordinasi sama Polair. Kita menuju lokasi jemput pakai kapal Polair,” ungkap Kapolsek Pelabuhan Semayang Balikpapan, AKP Retno Ariani seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (17/12/2020).
Ia kemudian dievakuasi dan berhasil dibawa ke sisi darat.
“Setelah kita bawa ke darat, ke kantor kita tanya-tanya dia. Katanya mau pulang ke Jawa dengan galon itu. Saya tanya emang nyampe pakai galon? Dia jawab, ‘Wallahualam (hanya Allah yang tahu). Saya pengen pulang’,” ucap Retno.
Dari keterangan Dedik, ia tinggal bersama kakaknya di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan.
Selama tinggal di Balikpapan Dedik tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga saat hendak pulang ke kampung halamannya di Putuk Rejo, Kabupaten Malang Jawa Timur tak mempunyai uang untuk membeli tiket.
Selain itu Dedik mengaku sempat terlibat perselisihan kecil dengan kakaknya, dan mengaku bersalah karena merasa sebagai pemicu perkelahian antara kakaknya dan istri.
“Kata dia gara-gara dia kakak dan istri sering berantam. Rasanya enggak enak gitu,” tutur Retno.
Di hari yang sama tanpa sepengetahuan keluarganya, ia mengambil tiga galon dari rumah kakaknya. Satu galon ia jual untuk beli rokok. Dua galon lainnya ia rakit menggunakan kayu kecil digabung jadi satu di dermaga Lanal Balikpapan.
“Setelah ia rakit, langsung nyemplung ke laut. Sudah tiga jam terapung sebelum kita evakuasi. Karena sorean arusnya ke darat. Jadi dia tak terlalu jauh,” terang Retno.
Saat ditemukan kondisi fisiknya normal dari cara bicara hingga pernapasan. Ia juga tak mengalami luka apapun.
“Kemudian kita tawarkan kalau mau pulang ke Jawa kita bantu. Tapi syaratnya harus sepengetahuan keluarga. Ia lalu kita antar ke keluarganya (kakaknya),” terang dia.
Setiba di rumah kakaknya, kata Retno, menurut keterangan kakaknya, adiknya itu tersebut memiliki gejala depresi. Ia pernah sakit dan menjalani perawatan hingga sembilan bulan.
“Ia juga sering kabur-kaburan dari rumah. Tapi kata kakaknya, nanti baik sendiri datang lagi ke rumah. Setelah kita serahkan ke kakaknya dia tidak pulang kampung. Sekarang dia sama kakaknya,” jelas Retno.