JOMBANG, FaktualNews.co – Seorang pria ditemukan tewas mendadak di kamar Hotel Mulya Jaya Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (19/12/2020) sekitar jam 15.30 WIB, diduga hendak berhubungan badan dengan selingkuhannya.
Saat kejadian, korban yang dikabarkan merupakan salah seorang mantan kepala desa di Kecamatan Sumobito datang bersama seorang perempuan berinisial SM (45) yang juga asal Kecamatan Sumobito.
Diduga, keduanya merupakan pasangan selingkuh sebab status keduanya bukan sebagai suami istri.
Menurut informasi keduanya datang dan memboking sebuah kamar di hotel tersebut sekitar jam 14.50 wib. Keduanya lantas masuk disalah di kamar C3.
Namun tak sampai satu jam, SM keluar kamar. Dia sangat panik dan melapor kepada pihak pengelola hotel bahwa korban dalam kondisi tak sadarkan diri.
Bahkan, sebelum mengungapkan kejadian yang sebenarnya, SM diduga mencoba kabur dengan meminta indetitas yang dia titipkan kepada petugas hotel.
“Kemudian pihak pelapor ( pemilik Hotel Mulya Jaya ) menghubungi Polsek Mojoagung. Kami mendatangi TKP, disusul oleh Tim SPKT dan INAFIS Polres Jombang untuk melakukan identifikasi korban, korban sudah meninggal dunia,” ungkap Kapolsek Mojoagung, Kompol Paidi, Sabtu (19/12/2020).
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP) dan melakukan idetifikasi, jenazah korban kemudian dievakuasi ke kamar mayat RSUD Jombang oleh petugas BPBD yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap.
Hasil pemeriksaan tidak, tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Kompol Paidi menambahkan, korban diduga meninggal karena sakit. Ini diketahui dari informasi istri korban TEK yang menyebut korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi dan diabetes.
“Korban dibawa ke kamar mayat RSUD Jombang untuk dilakukan Otopsi luar dengan persetujuan dari Keluarga Korban dikarenakan Korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi dan diabet,” jelasnya.
Selain memintai keterangan SM dan sejumlah saksi, Polisi juga menyita sejumlah barang bukti milik korban dilokasi kejadian diataranya, minyak angin dan tongkat bantu jalan.
“Ada juga KTP Korban, sandal, topi, masker dan HP,” pungkas Paidi.