SURABAYA, FaktualNews.co – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menggelar public expose secara online di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya pada Kamis (17/12/2020).
Pemaparan yang yang menggunakan microsoft teams itu dilaksanakan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dakam public expose itu Bank Jatim juga memaparkan kepada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan. Pemeparan itu pada gilirannya dapat digunakan sebagai pertimbangan para investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Bank Jatim memaparkan, kinerja keuangan per November 2020 menunjukkan performa yang bagus dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Berdasarkan kinerja keuangan, aset Bank Jatim tercatat Rp. 87,02 Triliun atau tumbuh 15,01 % (YoY), Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 17,92 % (YoY) yaitu sebesar Rp. 73,96 Triliun.
Di tengah pandemi seperti ini, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp. 41,13 Triliun atau tumbuh 7,29 % (YoY). Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar Rp. 6,62 Triliun atau tumbuh 11,28 % (YoY) diikuti dengan pertumbuhan kredit korporasi yaitu sebesar 10,30 Triliun atau tumbuh 8,59%.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode November 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,51 %, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,59 %, dan Return On Asset (ROA) 2,49 %.
Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 70,58 %. Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, Bank Jatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp. 1,34 Triliun atau tumbuh 1,07%.
Wabah global Covid-19 menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan. Namun demkian itu tidak menjadi kendala signifakan bagi Bank Jatim.
Pertumbuhan sebagaimana disampaikan tersebut menegaskan bahwa situasi Covid-19 menjadi tantangan dan peluang yang berhasil dihadapi oleh Bank Jatim. Alhasil, kinerja yang positif berhasil dicapai, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, mengatakan, pihaknya bersyukur telah dipercaya oleh pemerintah untuk menjadi salah satu BPD yang menerima dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Kepercayaan tersebut merupakan peluang dan salah satu instrumen Bank Jatim yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan mendorong pemulihan ekonomi di Jawa Timur khususnya di tengah pandemi saat ini,” ujar Busrul Iman.
Secara teknis, jelas dia, mekanisme penyaluran dana PEN tersebut dilakukan dengan 2 (dua) pola yaitu direct loan dan two step loan yang disalurkan pada sektor UMKM, Konsumsi, dan Korporasi.
Sejalan dengan itu pula, Bank Jatim bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersinergi menyalurkan Dana Bergulir (Dagulir) dan Dana PEN.
Busrul Iman menyampaikan bahwa Bank Jatim bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, OJK, Bank Indonesia serta Stakeholder sudah melakukan langkah konkrit dalam pemulihan ekonomi dengan menyalurkan Dagulir dan Dana PEN di beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
“Sampai dengan November 2020, Bank Jatim telah menyalurkan Dana PEN sebesar Rp. 5,62 Triliun dan berhasil mencatatkan pencapaian 140,5 % dari target”, jelas Busrul.
“Peran Bank Jatim dalam pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi juga ditunjukkan dengan pemberian restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 sebesar 1,82 triliun”, imbuh Busrul.
Bank Jatim menjawab tantangan dalam melayani masyarakat khususnya nasabah di tengah pandemi dengan terus menghadirkan inovasi yang sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi.
Saat ini Bank Jatim telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi atau layanan tanpa harus datang ke kantor cabang. Misalnya Bank Jatim mobile, fitur aplikasi ini telah diperbaharui sehingga lebih memudahkan nasabah Bank Jatim dalam bertransaksi keuangan dimapun dan kapanpun anda berada.
Bank Jatim juga memiliki fasilitas lain seperti e-form kredit, e-kmg yang tidak mengharuskan nasabah datang ke kantor secara langsung, sehingga dengan cukup dirumah saja nasabah dapat menikmati layanan Bank Jatim.
Busrul menambahkan Transformasi Digital Bank Jatim juga terus digaungkan sebagai bentuk peningkatan layanan kepada masyarakat khususnya nasabah yang selama ini telah memberi kepercayaannya kepada Bank Jatim.
Menurutnya, pengembangan sektor digital banking saat ini wajib dilakukan untuk mendukung bisnis, mengikuti tren atau perkembangan zaman serta memenuhi kebutuhan nasabah.
“Bank Jatim sendiri telah memiliki strategi pengembangan inovasi layanan digital yang difokuskan pada 3 (tiga) pilar yaitu PEMDA & ASN, UMKM, dan Masyarakat Umum. Tujuan utama dari inovasi layanan digital tersebut tidak lain adalah untuk menghadirkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam bertransaksi,” terang Basrul.
Bank Jatim merupakan bank-nya masyarakat Jawa Timur. Saat ini komposisi kepemilikan saham mayoritas adalah milik Pemerintah Daerah (Pemda) dengan kepemilikan saham 51,13 % (Pemerintah Provinsi Jawa Timur) dan 28,35 % (Pemda Kota/Kab di Jawa Timur).
Pembagian Dividen Tahunan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan produk, layanan, serta fasilitas Bank Jatim menjadi peran penting dalam peningkatan perekonomian Jawa Timur.
Kini, saatnya anda menjadi bagian terpenting dalam mewujudkan Jawa Timur yang Sejahtera.