Hiburan

Cara Anak-anak di Jember Hilangkan Kebosanan saat Pandemi Covid-19 dengan Tetap Patuhi Prokes

JEMBER, FaktualNews.co – Puluhan anak di Komplek Perumahan Tegal Besar Permai, Kecamatan Kaliwates, Jember berkumpul dan bermain bersama di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan 3M (Menjaga jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan).

Mereka bergabung dalam kegiatan bernama Kampung Dolanan Jember (KDJ).

Anak-anak yang mayoritas dari tingkat taman kanak-kanak, juga kelas 1-6 sekolah dasar itu. Berkumpul membentuk kelompok belajar dan bermain.

Yang hal itu dilakukan, untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan selama Masa Pandemi Covid-19. Juga agar tidak terus terpengaruh dari bahaya penggunaan gadget.

Karena selama masa Pandemi Covid-19 anak-anak hanya bisa belajar secara daring. Kegiatan itupun didukung orang tua peserta KDJ.

“Awalnya ada kelompok Kampung Dolanan Jember (KDJ) ini, agar anak-anak tidak hanya bermain gadget. Tapi lebih bersosialisasi dengan kawan sebayanya, lewat bermain permainan tradisional, dan juga belajar secara berkelompok,” kata Inisiator KDJ Siti Dwiana Atmawati, Minggu (20/12/2020) sore.

Namun sejak Pandemi Covid-19, kata wanita yang akrab dipanggil Wiwin ini, kegiatan KDJ ini sempat berhenti, dan anak-anak hanya bisa berkegiatan di rumah.

“Selama 8 bulan kegiatan KDJ off (berhenti, red). Kini anak-anak mulai jenuh dengan sekolah daring. Sehingga sekarang mau tidak mau karena keadaan, lahir sebuah kebiasaan baru, anak-anak ataupun orang dewasa tidak bisa lepas dengan gadget. Sedih sih iya, tapi mau bagaimana lagi,” tukasnya.

Sehingga kini, katanya, KDJ mengubah konsepnya.

“Jadi bagaimana caranya bermain dan belajar, tapi dengan kebiasaan baru. Karena kondisi Pandemi Covid-19,” jelasnya.

Wiwin menjelaskan, semua kegiatan di KDJ akan mengikuti kurikulum yang telah dibuat, dan akan dievaluasi setiap triwulan.

“Semua kegiatan belajar akan disertai dengan kegiatan bermain, yang akan menanamkan nilai-nilai moral sesuai dengan kaidah ajaran Islam. Juga anak-anak akan dimotivasi untuk berani dan mandiri. Serta dapat menggunakan gadget dengan positif,” ulasnya.

Tiap minggunya anak-anak akan diajak belajar dengan tema berbeda, dengan metode praktek langsung.

“Mereka juga diajak belajar membuat vlog, untuk menceritakan kembali apa yang telah dipelajari dan melatih keberanian juga kreatifitas,” ujarnya.

Namun kegiatan yang dilakukan di tengah pandemi ini, kata Wiwin, dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Diantaranya memakai masker, sering mencuci tangan, tidak mengikuti kegiatan apabila sakit, kegiatan dilakukan 2-3 jam dalam setiap pertemuan,” sebutnya.

Kegiatan itu pun, katanya, juga dilakukan setiap hari Minggu. “Yang lokasinya berada di Lapangan Perumahan Tegal Besar Permai I,” katanya.

Wiwin juga menambahkan, dalam pelaksanaan kegiatan KDJ, dirinya juga dibantu oleh seorang relawan pendidikan profesional.

“Yakni kak M. Arif Hadi Maulana, atau biasa dipanggil Kak Arif, yang pengalamannya, banyak bergelut di bidang pendidikan, dan pernah mengikuti pertukaran pelajar di luar negeri,” katanya.

Lanjut Wiwin, kedepan KDJ ingin mempunyai Taman Baca portabel. Dengan harapan dapat menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak.

“Sehingga dengan adanya taman baca ini dapat menjadi sumber literasi bagi anak-anak,” tuturnya.

Sementara itu salah seorang peserta KDJ, Dina Windi Astuti mengatakan, dengan bergabung dalam kelompok belajar dan bermain ini, dirinya menjadi tidak bosan lagi di rumah.

“Karena kan belajar terus di rumah. Jadi bisa bermain lagi, juga bareng teman-teman senang rasanya. Apalagi juga mama tahu, dan mendukung,” kata siswi kelas 5 SD ini

Dina bersama teman-temannya bisa berinteraksi dan bermain lagi. Tapi memang merasa tidak nyaman saat memakai masker.

“Gara-gara corona itu pakai masker. Tidak enak sih. Tapi kata mama harus dipakai terus. Agar tidak sakit,” ujarnya.

#ingatpesanibu #3M